Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM vs Persija

Eks Pelatih PSM Sindir Stopper Laskar Pinisi yang Sudah Berumur, Minta Waspadai Kecematan Persija

Kondisi fisik pemain PSM kurang bagus. Pemain berposisi bertahan sudah di atas 30 tahun.

Editor: Muhammad Fadhly Ali
PT LIB
Pemain PSM Makassar, Dari kiri Serif Hasic, Erwin Gutawa, Hasim Kipuw dan Abdul rahman Sulaeman 

TRIBUN-TIMUR.COM - Latihan ringan sembari nge-gym dilakukan skuat PSM Makassar di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/12).

Karateker PSM Makassar Syamsuddin Batola nampakya tak ingin memporsir kekuatan anak asuhnya, usai menjalani laga melawan Persela, Kamis (2/12) lalu.

Fokus recovery atau pemulihan jadi persiapan awal PSM yang akan bentrok dengan Persija Jakarta pada pekan ke-16 Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/12) pukul 21.45 Wita.

PSM dalam kondisi terpuruk, hasil imbang 1-1 lawan Persela di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah Kamis lalu membuat Laskar Pinisi tak pernah menang di lima

pertandingan terakhir. PSM harus tercecer di papan tengah klasemen dengan 19 poin.

Tertinggal jauh dengan pemuncak klasemen, Bhayangkara FC yang mengoleksi 33 poin.

Baca juga: Siap-siap Macan Kemayoran Lawan Skuad Juku Eja, Ketua Gue PSM: Wajib Menang

Baca juga: Persija Geser PSM di Klasemen Liga 1 2021/2022, Warning Bagi Skuat Laskar Pinisi!

Pengamat sepak bola, Muhammad Hanafing Ibrahim
Pengamat sepak bola, Muhammad Hanafing Ibrahim (Dok Pribadi/Hanafing Ibrahim)

Pengamat sepak bola, Muhammad Hanafing Ibrahim menilai permainan PSM tak ada perubahan dari pertandingan ke pertandingan.

Dari field study game (studi permainan lapangan) bisa dilihat tim yang bermain dengan pola berbeda dan tim yang bermain dengan pola yang sama. Termasuk taktik permainan.

“PSM setiap pertandingan polanya sama saja, Kalau karakter permainan masih ada. Cuma taktik dari pertandingan ke pertandingan sama sekali belum terlihat, sehingga lawan mudah membaca,” katanya, Sabtu (4/12).

Hadapi Persija dua hari mendatang, mantan Pelatih PSIS Semarang ini menyarankan PSM waspadai kecepatan pemain Macan Kemayoran.

“Persija punya pemain yang cepat di depan. Ini harus diantisipasi oleh Syamsudin Batola, karena Persija juga ingin mengejar kemenangan,” ucapnya.

Apa lagi, kata Hanafing, kondisi fisik pemain PSM kurang bagus. Pemain berposisi bertahan sudah di atas 30 tahun.

“Jalani pertandingan yang sangat padat, tiga sampai empat hari tidak gampang bagi fisik yang lemah. PSM diisi oleh pemain senior yang sudah berumur, untungnya mereka tidak bermain lawan Persela. Jadi punya tenaga ekstra lawan Persija,” katanya.

Empat stopper PSM Makassar.

1. Serif Hasic 33 tahun.

2. Hasim Kipuw 33 tahun.

3. Erwin gutawa 29 tahun.

4. Abdul Rahman Sulaeman 33 tahun.

Artinya, rata-rata umur stopper PSM Makassar sekitar 32 tahun.

Baca juga: PSM Hanya Imbang, Mirdan Midding Soroti Kurangnya Kerja Sama Tim

Baca juga: Alasan Syamsuddin Batola Pasang Sutanto Tan Bek Tengah, Jadi Pahlawan PSM Saat Lawan Persela

Striker PSM Azka Fauzi saat berduel dengan pemain Persela, Syahroni di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (2122021)
Striker PSM Azka Fauzi saat berduel dengan pemain Persela, Syahroni di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (2122021) (Media Officer PSM)

Minim Koordinasi

Ketika lawan Persela, Hanafing melihat, penyerang PSM terlihat tak ada koordinasi bagaimana membuka ruang.

“Apakah dari wing play, ada muncul dari lini kedua, apakah dia melakukan true pass, wall pass dan lain lain. Jadi kebanyakan saya lihat bermain dari pinggir baru long ball ke tengah, sedangkan long ballnya tidak ada target. Siapa yang jadi target ketika long ball,” katanya.

“Jika striker dapat bola, siapa yang datang dari dua lini. Itu tidak terlihat, sehingga Persela mudah antisipasi serangan PSM. Dan itu sudah sering terjadi di pertandingan lainnya,” jelas mantan pemain Timnas Indonesia era 1980-1900-an ini.

Belum lagi, koordinasi antar lini yang sangat lambat. “Artinya ketika salah satu pemain PSM datang memblok lawan, siapa yang datang mengcover, tapi ini tak terlihat. Makanya ketika lawan lewat sering terjadi pelanggaran. Gol Persela kan dari proses seperti itu,” terang Hanafing.

(Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved