Reshuffle Kabinet
Mensesneg Bantah Isu Reshuffle 812, Pratikno: Pokoknya Semua Menteri Tetap Bekerja, Respon PAN?
Pratikno mengatakan saat ini pemerintah fokus menangani pandemi Covid-19, khususnya menjelang periode libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.
TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg ) Pratikno menjawab isu beredar yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu, (8/12/2021) mendatang.
Ia membantah isu tersebut dan mengatakan bahwa tak ada rencana kocok ulang pada hari yang bertepatan dengan Rabu Pon tersebut.
Pratikno mengatakan saat ini pemerintah fokus menangani pandemi Covid-19, khususnya menjelang periode libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.
Karena itu, seluruh menteri dan kepala lembaga diminta fokus bekerja dan tidak terpengaruh dengan kabar reshuffle kabinet.
”Setahu saya tidak ada rencana tersebut. Jadi, pokoknya semua menteri tetap bekerja seperti biasa, semua wamen tetap kerja," kata Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/12).

Baca juga: Jokowi Dikabarkan akan Reshuffle Kabinet 7 Hari Lagi, Siapa Saja Menteri yang Diganti?
Baca juga: Daftar Menteri Jokowi dari Partai Politik, Isu Reshuffle Kabinet Kembali Bergulir Siapa Diganti?
Apalagi, kini muncul varian baru Covid-19 yakni varian Omicron yang disebut memiliki risiko penularan cukup tinggi.
Untuk itu Pemerintah dan jajarannya kini terfokus dalam kerja pengendalian Covid-19 dan mewaspadai varian baru tersebut.
"Jadi kita juga terus waspada, apalagi ini kan Covid-19 ada varian baru Omicron. Kita juga harus waspada apalagi kemudian ada Nataru, libur Natal dan Tahun Baru. Jadi kita antisipasi bagaimana perekonomian tetap bergerak, tetapi Covid-19 tetap terkendali. Semua fokus bekerja," katanya.
Pratikno memahami memang ada sejumlah posisi wakil menteri yang masih kosong. Namun, ia mengatakan posisi-posisi itu belum akan diisi dalam waktu dekat.
Dia mengatakan posisi wakil menteri disediakan agar pemerintah dinamis. Pengisian jabatan-jabatan itu disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah.
“Dalam Perpres kelembagaan beberapa kementerian, memang ada posisi wakil menteri, tetapi tidak semuanya diisi. Diisi sesuai kebutuhan," kata Pratikno.
”Kita secara kelembagaan akan merancang organisasi itu bersifat dinamis. Walaupun ada posisinya, tidak berarti harus diisi, itulah mengapa ada beberapa kementerian yang ada pos wamen diisi, ada beberapa yang lain tidak diisi," tegas Pratikno.
Pratikno mencontohkan kursi Wamendikbud.
Pemerintah masih mengevaluasi apakah kursi Wamendikbud akan diisi atau tidak. Ia mengaku pengisian jabatan akan melihat beban kerja menteri.
“Sampai saat ini belum, kami akan terus lakukan evaluasi. Juga tentu saja kita melihat beban tugas dan juga dinamika yang ada di kementerian yang bersangkutan. Sampai saat ini belum ada rencana pengisian," kata Pratikno.