Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nasib Sepasang Dokter Muda Sinjai yang Dipergoki Ngamar Bareng di Penginapan, IDI Langsung Bertindak

Kelakuan dokter muda tersebut bikin heboh warga sekitar saat sedang digerebek oleh Satpol PP Sinjai pada Minggu (28/11/2021) malam.

Editor: Ansar
eva.vn
Foto Ilustrasi. Sepasang dokter muda dipergoki sedang tidur bareng di salah satu penginapan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sepasang dokter muda dipergoki sedang tidur bareng di salah satu penginapan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Kelakuan dokter muda tersebut bikin heboh warga sekitar saat sedang digerebek oleh Satpol PP Sinjai pada Minggu (28/11/2021) malam.

Meski pasangan bukan suami istri tersebut dirazia pada Minggu malam, namum beredar pada hari ini.

Kabar terjaring razia oleh aparat keamanan ini baru tersebar luas, Rabu (1/12/2021).

Sepasang dokter itu berinisial AB dan WD.

WD bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai.

Sedang AB bertugas disalah satu Puskemas di kecamatan di Sinjai.

"Mereka terjaring dalam wisma di Sinjai," kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Agung Budi Prayogo.

Saat penggerebekan itu, keduanya tak mampu memperlihatkan buku nikah mereka.

Atas penemuan itu, petugas Satpol PP di Sinjai sudah menyerahkan keduanya ke Dinas Kesehatan di Sinjai.

Selanjutnya Dinas Kesehatan Sinjai akan melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kedua tenaga medis tersebut.

Kedua dokter yang berstatus PNS tersebut, tergabung dalam organisasi IDI di Sinjai.

Direktur RSUD Sinjai, dr Kahar mengatakan, ia sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia akan mengonfirmasi langsung ke oknum dokter tersebut.

Nantinya IDI Sinjai juga akan mengambil keputusan terhadap oknum tersebut jika memang terbukti.

Mereka akan mendapatkan sanksi tegas sebagai PNS maupun sebagai anggota IDI.

"Kalau sudah memeriksa baru akan menilai pelanggaran apa yang dibuat baik dari segi pekerjaan maupun etik," katanya.

Ia juga menegaskan kepada para medis di Sinjai agar memperbanyak kegiatan positif.

Selain itu, ia juga meminta para dokter di Sinjai untuk menghindari hal-hal yang negatif yang dapat merugikan diri sendiri peribadi dokter.

Rutin Razia

Satpol PP bersama aparat gabungan lainnya setengah bulan terakhir ini gencar melakukan kegiatan razia di rumah kos atau di penginapan dan fasilitas umum di Sinjai.

Sebab sebelumnya ditemukan video mesum beredar yang berlokasi di Taman Karampuang Jl Persatuan Raya Sinjai.

Banyaknya aksi asusila di dalam kota Sinjai membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sinjai geram terhadap aksi yang menyimpan itu baik dari segi budaya maupun agama dan hukum yang berlaku. 

Mesum di TK

Video yang memperlihatkan aksi tidak senonoh di depan sebuah sekolah taman kanak-kanak (TK) viral di media sosial.

Video itu diduga direkam di Jalan Kapten Piere Tendean, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, seperti yang tertera pada papan nama sekolah.

Dalam video tersebut, seorang perempuan mengenakan kaos berwarna merah muda.

Sedangkan laki-laki mengenakan kaos berwarna putih.

Video itu telah ditonton sebanyak 3.793 kali dan banyak dikomentari oleh warganet.

Konfirmasi polisi Saat dihubungi, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Devi Sujana mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kebenaran video yang viral tersebut.

"Masih kita lidik, cari tahu kebenarannya," kata Devi saat dihubungi, Selasa (30/11/2021).

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandar Lampung Suhardi Syamsi mengatakan, pihaknya juga masih menyelidiki dan menelusuri lokasi di video viral itu.

"Kita telusuri dahulu ya, tapi kita sudah dapat laporan," kata Suhardi.

Suhardi mengatakan, untuk mencegah peristiwa serupa terulang, pihaknya akan mengadakan patroli di sejumlah lokasi.

"Kita akan memulai kembali patroli di tempat-tempat sepi atau tempat nongkrong yang disalahgunakan," kata Suhardi.

Selain itu, Suhardi mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk memasang lampu penerangan.

"Khususnya di tempat sepi dan gelap untuk antisipasi adanya hal itu terulang lagi," kata Suhardi.

(TRIBUN-TIMUR.COM/KOMPAS.COM)


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved