Haul Asdar Muis RMS
Haul VII Asdar Muis RMS, Sahabat Tertawa Terharu Baca Tuhan Masih Pidato Si Pemulung Kata
Berkolaborasi dengan Adnan Muis, Komunitas Sapi Berbunyi pentaskan pembacaan salah satu esai Asdar Muis RMS dalam buku berjuluk Tuhan Masih Pidato
TRIBUN-TIMUR.COM, PANGKEP - Puluhan seniman dan budayawan Sulsel memeringati tujuh tahun wafatnya Asdar Muis RMS di Pangkajene, Pangkep, Minggu, 28 November 2021.
Haul Tujuh Tahun Asdar Muis RMS digelar Keluarga besar budayawan, seniman, dan sastrawan tersebut di kampung halaman almarhum.
Dalam kegiatan tersebut dipentaskan pembacaan esai, puisi, dan juga pementasa yang diperankan seniman asal Pangkep dan Makassar.
Pembukaan kegiatan yang berlangsung di gedung Baruga Siang Rujab Bupati Pangkep .
Acara diawali pemutaran video dokumentasi media Kompas digital, di mana Asdar Muis RM memperlihatkan bagaimana caranya membuat esai dengan memulung satu kata dari para penontonnya.
Aksi Asdar Muis RMS yang direkam dalam video itu terjadi pada tahun 2013 dan bertempat di Rumahku Panggungku milik Asdar Muis RMS di Daya-Makassar.
Sejak itu, Asdar Muis RMS dikenal sebagai Si Pemulung Kata.
"Terima kasih kepada semua, sahabat-sahabat yang datang di acara haul ke tujuh tahun kak Asdar Muis," kata Herlina, istri Almarhum Asdar Muis RMS.
Herlina juga banyak bercerita, saat memberikan sepatah kata pada acara tersebut.
Di depan para tamu yang hadir Herlina menceritakan, kenangannya, saat almarhum memintanya untuk tetap bersekolah.
"Itu yang salah satu yang saya ingat, Almarhum terus meminta saya agar bersekolah, karena bersekolah akan menambah wawasan kita," kata Herlina.
Beberapa pementasan juga membacakan, sajak Asdar Muis RMS yaitu Menuju Tepi Tak Berujung.
Sajak Menuju Tepi Tak Berujung Asdar Muis RMS 100 hari sebelum kematiannya.
Berkolaborasi dengan Adnan Muis, Komunitas Sapi Berbunyi pentaskan pembacaan salah satu esai Asdar Muis RMS dalam buku berjuluk Tuhan Masih Pidato.
Komunitas Sapi Berbunyi merupakan, komunitas pementasa teater yang dibentuk Asdar Muis RMS.
Pada acara haul tersebut, beberapa para pemain awal Komnitas Sapi Berbunyi hadir, seperti Daeng Basri, dan para seniman lainnya.
"Semoga, karya-karya almarhum Asdar Muis RMS, terus bermanfaat bagi publik, dan terima kasih kepada sahabat-sahabat yang hadir di acara ini," kata Bupati Pangkep M Yusran Lalogau yang juga merupakan anak Asdar Muis RMS.
Dalam kegiatan itu juga dihadiri, sahabat Almarhum Asdar Muis RMS seperti Armin Mustamin Toputiri, Nur Alim Djalil, Halilintar Latief, Bahar Merdu, dan beberapa seniman lainnya yang berasal dari Makassar.(*)