Formula E
Ternyata Ketua MPR Bambang Soesatyo yang Larang Sirkuit Formula E Dibangun di Monas dan GBK
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan, letak sirkuit Formula E dilarang di dua tempat di Jakarta
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR ) Republik Indonesia ( RI ) Bambang Soesatyo mengatakan, letak sirkuit Formula E dilarang di dua tempat di Jakarta.
Pertama di kawasan Monumen Nasional, dan kedua di kawasan Gelora Bung Karno ( GBK ) Senayan.
"Lintasan Formula E tidak boleh pada dua tempat, saya (yang) larang. Yang pertama adalah Monas, kedua adalah GBK, yang lain terserah," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam konferensi pers di Gedung Blackstone, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2021).

Baca juga: Hastag CopotKetuaMPR Viral di Twitter Pasca Bambang Soesatyo Singgung Amandemen UUD 1945
Bamsoet mengatakan, dari lima opsi lokasi sirkuit Formula E, tak ada dua lokasi terlarang yang dimaksud.
Adapun lima opsi lokasi sirkuit Formula E:
- Jalan Jenderal Sudirman
- Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara
- Sekitar Jakarta International Stadium
- Jakarta International Expo Kemayoran
- dan kawasan Ancol.
"Itu ada lima yang nanti kami usul ke Presiden (Joko Widodo)," kata Bamsoet.
Studi kelayakan lima lokasi tersebut, kata Bamsoet, akan dikerjakan oleh Formula E Operations (FEO) yang kini sudah berada di Jakarta.
Bamsoet optimistis, penyelenggaraan Formula E bisa mendongkrak pariwisata Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
"Penggemar otomotif dunia hadir di sini dan disiarkan oleh 150 televisi dunia dan akan disaksikan minimal 1,8 miliar (orang) seperti (World Superbike) Mandalika kemarin," tutur Bamsoet.
Baca juga: Kiper Shakhtar Donetsk Sakti 1 Jam Bikin Frustrasi, 2 Gol Edin Dzeko Bawa Inter Milan Berjaya
Jakarta Bayar Commitment Fee Seperti Negara Lain
Co-Founder Formula E Operations (FEO) Alberto Longo memastikan, biaya commitment fee yang dibayarkan DKI Jakarta untuk penyelenggaraan Formula E sama dengan kota lainnya di dunia.
Meski demikian, Alberto tidak bisa membuka besaran nilainya ke publik karena bersifat rahasia.
"Fee tidak bisa dibuka karena sifatnya rahasia, tapi saya bisa yakin bahwa Jakarta tidak membayar lebih dari yang dibayarkan tempat lain," kata Alberto dalam konferensi pers, Rabu (24/11/2021).
Alberto mengatakan, yang harus dipahami bersama, Formula E adalah kejuaraan dunia yang menghabiskan tidak sedikit anggaran.
Sekali penyelenggaraan balap dalam sehari bisa menghabiskan biaya 25 juta dollar AS atau sekitar Rp 358 miliar (kurs Rp 14.321).
"Dan itu belum termasuk investasi dan asuransi, dan juga pembangunan trek sirkuit," tutur dia.
Baca juga: Kalahkan Atletico Madrid, AC Milan Jaga Asa Lolos Babak 16 Besar, Berkat Gol Telat Juru Selamat
Meski Formula E tergolong olahraga yang mahal, Alberto bertutur, FEO tetap tertarik menyelenggarakan balap mobil listrik itu di Jakarta.
Sebab, menurut Alberto, pihak penyelenggara di Indonesia, dalam hal ini PT Jakpro, bernegosiasi dengan baik.
"Anda seharusnya bangga karena Indonesia bernegosiasi dengan sangat kuat untuk kejuaraan ini," ucap dia.
Alberto juga menyebutkan, kontrak kerja sama antara DKI Jakarta dengan FEO akan dievaluasi dalam tiga tahun ke depan.
"Jadi kami lihat dulu potensi selama tiga tahun, kemudian kami lihat apakah bisa diperpanjang," tutur dia.
(Kompas.com/Tribun-Timur.com)