Jembatan Miring Retak
Jembatan Miring Palopo Ditarget Bisa Dilalui Pekan Depan
Perbaikan Jembatan Miring yang rusak dan retak di perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih tengah berlangsung.
Penulis: Arwin Ahmad | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Perbaikan Jembatan Miring yang rusak dan retak di perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih tengah berlangsung.
Sedianya jembatan yang merupakan jalur utama di Trans Sulawesi itu sudah bisa dilalui pekan ini.
Namun karena cuaca yang kurang mendukung, masa perbaikan sedikit mundur.
Waktu pengerjaan sedikit mundur dari yang disampaikan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman beberapa waktu lalu.
Pelaksana Lapangan PT Hutama Karya (HK), Ahmad Tawil mengatakan, saat ini progres pengerjaan sekitar 60 persen.
"Baru sekitar 60 persen. Cuaca kurang mendukung, tadi malam kita habis cor hujan lagi," katanya ditemui tribun-timur.com, di lokasi, Jumat (12/11/21) kemarin.
Ditambah lagi kata dia, hal-hal yang tidak bisa diprediksi. Seperti pagi tadi (kemarin) ada demo sopir truk di poros Karetan, Luwu.
Sehingga membuat distribusi material cor terhambat.
Dari pantauan di lokasi Jumat siang, ada empat tujuh alat berat excavator tengah bekerja di aliran sungai.
Terlihat juga sejumlah pekerja mengerjakan bronjong di sisi hulu dan hilir.
Pekerja juga telah memasang tiang erection jembatan.
Fungsinya sebagai penyangga sementara selama proses pengerjaan berlangsung.
Setelah tiang terpasang, jembatan yang sebelumnya bergeser ke bawah akan didongkrak.
Setelah didongkrak, maka penyangga jembatan yang sebelumnya tergerus air, akan dipasangi fondasi tempat kaki jembatan berpijak.
Jika pengecoran sudah kering, menunggu umur beton, lalu dilakukan uji beban.
Setelah uji beban atau asesmen selesai, maka jembatan sudah bisa dilalui normal.
Tahwil memprediksi kemungkinan pengerjaan jembatan bisa selesai dalam 3 hari ke depan.
Dan pekan depan sudah bisa dilalui umum. Paling lambat 17 November.
"Sekitar tiga hari ke depan sudah terpasang tiang storing dan fondasi tapaknya," kata Tawil kemarin.
"Tapi untuk open traffic masih butuh waktu pengujian beban dan segala macamnya. Tapi untuk roda dua dan roda empat bisalah," imbuhnya.
(*)