Tribun Timur
Unhas Jalin Komunikasi dengan 20 Provinsi di Indonesia
Namun kini, karena pandemi corona sudah melandai, KKN Gelombang 107 menerapkan metode hybrid
Laporan Wartawan Magang Tribun Timur, Faqih Imtiyaaz
TRIBUN-TIMUR, MAKASSAR - Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) mempersiapkan program KKN Gelombang 107.
KKN Unhas dilaksanakan 2 kali setahun, yaitu periode Juli-Agustus dan Desember-Januari.
Menjelang periode ke-2, mahasiswa sudah bisa mendaftar di kantor jurusan masing-masing yang persyaratannya dapat dilihat di laman unhas.ac.id.
"Kita mengacu pada kalender akademik. Pendaftarannya sudah dibuka dan insya Allah 3 Desember setelah penginputan nilai, rangkaian KKN bisa dimulai," ujar Kepala P2KKN Unhas, Muhammad Kurniawan, saat ditemui di kantornya, Rabu (10/11/21) pagi.
Selama pandemi corona, KKN dilaksanakan secara daring.
Namun kini, karena pandemi corona sudah melandai, KKN Gelombang 107 menerapkan metode hybrid dengan menggabungkan daring (online) dan luring (offline).
"Tidak menutup kemungkinan akan ada mahasiswa yang lintas daerah di wilayah sekitar domisilinya. Misalkan, tinggal di Makassar tapi pengabdian (KKN) di Maros atau Gowa," lanjutnya.
Kurniawan menambahkan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang nantinya akan menjadi lokasi KKN.
"Kita terus membangun komunikasi terkait kebijakan nantinya. Bahkan, kita menjalin komunikasi dengan 20 provinsi untuk KKN kali ini, karena banyak mahasiswa kita yang tersebar diseluruh Indonesia "jelasnya.
KKN 107 masih difokuskan pada pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat di lokasi pengabdian.
Sedangkan untuk biaya, Unhas telah menganggarkan dana operasional KKN yang salah satunya berasal dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
"Tidak ada pembayaran, karena sudah dicover dari UKT mahasiswa dan digunakan sebagai operasional KKN. Kecuali, jika ada kebutuhan lainnya, maka ditanggung masing-masing peserta," tambahnya.
KKN akhir tahun ini, lanjut Kurniawan, hanya ada 2 opsi. Yaitu reguler dan tematik.
Sedangkan untuk internasional, belum bisa diadakan kembali mengingat pandemi yang masih melanda beberapa negara.
"Kami masih belum berani membuka opsi internasional karena pandemi. Tapi untuk reguler dan tematik berangsur-angsur disatukan karena bedanya hanya pada tema pengabdiannya," jelasnya.
Terakhir, P2KKN menyampaikan bahwa hasil evaluasi dari KKN gel 107 ini nantinya akan menentukan metode pelaksanaan KKN berikutnya.