Tribun Ekonomi
Kisah Sukses Haji Salam, dari Developer hingga Juragan Pertashop di Moncongloe Maros
Hingga akhir tahun 2020, warga Desa Moncongloe Bulu, harus menempuh jarak sekitar 10 kilometer untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
Selain bebas macet, sepanjang jalan tersaji pemandangan perbukitan, persawahan dan adem kehidupan warga desa.
Awal-awal beroperasi pada akhir 2020, Pertashop milik Haji Salam menjual setidaknya 50 liter per hari.
Makin hari, penjualan terus naik dan kini telah mencapai 800 liter per hari.
Buka Outlet Kedua
Melihat antusiasme warga dengan kehadiran Pertashop, Haji Salam kemudian membuka outlet keduanya pada Maret 2021.
"Tidak lama setelah launching outlet pertama, saya ajukan lagi dan buka yang kedua, tipe Gold juga," ungkapnya.
Pertashop kedua Haji Salam ini berada di perumahan keduanya, Bukit Indah Kapuk yang beralamat di Desa Purnakarya, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.
"Pertashop kedua ini lagi-lagi direspon positif masyarakat karena jauh akses dari SPBU. Di samping itu mereka terpenuhi kebutuhan primernya karena kita juga jual LPG Bright Gas," katanya.
Kini, Haji Salam tak hanya fokus memperluas bisnisnya.
Tetapi ia juga ingin menjadi mitra Pertamina dalam mengedukasi masyarakat beralih ke BBM Ramah Lingkungan.
Bagi dia, bukan perkara gampang mengajak masyarakat ke Pertamax dalam mendukung program Pertamina, Langit Biru l.
"Kita harus edukasi masyarakat agar paham kalau pemanasan global semakin tinggi," katanya.
Karena itu, fokusnya tidak hanya warga perumahan, tetapi seluruh masyarakat pedalaman yang masih terbatas mendapatkan Pertamax dan sejenisnya.
Alhasil, dua Pertashop yang dihadirkan Haji Salam setahun terakhir telah melayani warga perumahan dan masyarkaat dua kecamatan, yakni Tanralili dan Moncongloe.
"Setidaknya, jalan raya tidak sesak dan tak perlu jauh-jauh ke Kota Maros atau ke Jl Perintis Kemerdekaan (Makassar) untuk mengisi BBM di SPBU," ujarnya.