Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nurdin Halid

Putra Nurdin Halid Pinang Ponakan Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi

Acara lamaran berlangsung di kediaman Nurdin Halid, Jalan Mapala Raya Nomor 35 Makassar, Minggu (7/11/2021) pagi.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
Ist
Nurdin Halid bersama keluarga besar duduk di Ballroom Macora Hotel The Rinra Makassar.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kabar bahagia menyelimuti keluarga politisi Golkar HAM Nurdin Halid.

Anak keempat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu segera melepas status lajang.

Putranya bernama H Andi Muhammad Nur Al Bisry Nurdin Halid.

Ia juga adik kandung dari Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Nurhaldin NH dan istri Bupati Sinjai Andi Nurhilda Daramata Seto.

Ia melamar kekasih hatinya, Andi Nur Annisa Meilany.

Acara lamaran berlangsung di kediaman Nurdin Halid, Jalan Mapala Raya Nomor 35 Makassar, Minggu (7/11/2021) pagi.

Kemudian dilanjutkan acara Mappettuada di Ballroom Macora Hotel The Rinra Makassar.

Calon menantu NH bukanlah orang sembarang.

Annisa adalah ponakan Bupati Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi.

Ia putri pasangan Andi Darwin Rasyid dan Andi Khasma Padjalangi.

Ibu Annisa, Andi Khasma adalah kakak kandung Puang Baso, Bupati Bone dua periode.

Andi Khasma pernah menjabat Kepala Dinas Kesehatan Bone.

Acara lamaran dan Mappettu ada berlangsung khidmat.

Pihak keluarga Nurdin Halid didampingi sejumlah politisi Partai Golkar Sulsel.

Seperti ketua dan sekretaris tim pemenangan NH, Farouk M Betta dan Irwan Muin.

Ada pula Wakil Bupati Bone Ambo Dalle dan Ketua DPRD Bone mendampingi pihak laki-laki.

Kemudian Direktur Perseroda Sulsel Yasir Mahmud, dan Kepala Bapenda Sulsel Andi Sumardi Sulaiman.

Turut hadir Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Sementara dari pihak perempuan hadir Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi dan anggota DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi, dan Andi Yagkin Padjalangi.

Mappetuada adalah sebuah tradisi yang umumnya dilestarikan oleh suku Bugis Makassar sebelum melangsungkan pernikahan. 

Tradisi dari Bugis Makassar ini dikenal dengan nama Mappetuada atau pelamaran/peresmian penentuan pernikahan. 

Jadi mappettuada berarti memutuskan perkataan tentang pernikahan.

Budaya uang panaik ini memang hanya dikenal dan dibudayakan oleh masyarakat Bugis Makassar sebagai penghargaan kepada keluarga mempelai wanita. 

Biasanya semakin tinggi derajat sang wanita maka semakin tinggi pula uang panaiknya.(*)

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved