Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kata None

Kata None Hadirkan Owner UMKM Ancu Fruits Jualan Buah Online

Ancu Fruits merupakan UMKM yang menjual berbagai macam buah segar secara online yang dapat diakses semua orang.

Penulis: M Yaumil | Editor: Suryana Anas
Tangkapan layar Youtube Tribun Timur
KataNone menghadirkan Owner UMKM Ancu Fruits Jualan Buah Online, Haslan, Kamis (5/11/2021). Ancu Fruits merupakan UMKM yang menjual berbagai macam buah segar secara online yang dapat diakses semua orang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Irman Yasin Limpo (None) kembali hadir dalam program #KataNone untuk memberi ruang kepada pelaku usaha UMKM kota Makassar.

Live #KataNone disiarkan langsung di YouTube dan Facebook Tribun Timur, pukul 19.30 Wita Kamis (4/11/2021).

Di episode kali ini,#KataNone menghadirkan Owner UMKM Ancu Fruits Jualan Buah Online, Haslan.

Ancu Fruits merupakan UMKM yang menjual berbagai macam buah segar secara online yang dapat diakses semua orang.

Berikut petikan wawancaranya

Kenapa memilih buah sebagai produk?

Awalnya dari tahun lalu, saat pandemi, orang butuh buah tanpa harus ketemu.

Saya berpikir, tanpa harus ketemu, saya bisa distribusi buah ke orang-orang yang membutuhkan.

Apalagi dimasa awal-awal pandemi, orang –orang sempat panik.

Jadi pada saat itu, saya berpikir untuk mengambil peran, saya memafaatkan keadaan, melalui saya orang diluar Makassar pun bisa mendapatkan buah khususnya yang terkena pandemi.

Saya menjual buah online segar ini dengan jargon 'segar dan higenis' dengan kemasan yang terjaga dan tidak tersentuh kurir.

Dengan begitu konsumen bisa percaya bahwa buah di Anco fruit tetap segar sampai tujuan.

Saya pikir, buah juga memiliki vitamin langsung dan bisa dikonsumsi semua kalangan.

Bagaimana cerita nama Ancu Fruit ini?

Berawal dari konten kreator, saya juga punya chanel youtube, kontenya situasi komedi.

Di konten tersebut, saya berperan sebagai Ancu.

Dari situ saya lebih dikenal sebagai Ancu.

Karna Ancu lebih marketable.

Dari mana nih supplyer buahnya?

Awalnya dari teman, dia sudah lebih dulu berjualan buah ketimbang saya. Dia ambil dari Kawasan Industri Makassar (KIMA), jadi selama ini, saya disuplay dari, karena dia punya kendaraan untuk ambil buah di KIMA, jadi saya ambil buah di teman saya.

Gimana tantangan jualan online?

Tantangannya ada di penipuan online, kadang juga orang tidak percaya dengan apa yang saya posting. Mereka beranggapan bahwa buah yang saya foto tidak sama dengan yang aslinya. Sampai ada yang bertanya, gimana buahnya segar nggak?, asli tidak (fotonya)?

Jadi tantangannya itu, saya harus sering update agar orang-orang percaya bahwa buah yang saya jual hari ini adalah buah yang baru masuk.

Terus gimana quality controlnya?

Jadi saya akan memfollowup  konsumen saya, dengan bertanya kepada mereka mengenai buah pesananya. Dari situ saya bangun komunikasi dengan konsumen, kalau mereka mengeluh soal buah, misalnya rusak atau tidak layak makan, bisa saya gantikan.

Bagaimana dengan prospeknya?

Alhamdulillah, semenjak jualan, hasilnya sangat mencukupi untuk keluarga saya.

Prospeknya bagus, satu hari bisa menghabiskan 3 dus besar.

Sehari juga saya bisa memberikan lahan pekerjaan buat teman-teman yang mau menjadi kurir.

Satu hari kurir bisa mengantar 15 sampai 20 paket pesanan.

Apakah masyarakat benar-benar butuh buah?

Semua orang butuh buah. Apalagi sekarang lagi pandemi, aktivitas terbatas, maka dari itu saya mencoba memfasilitasi teman-teman yang ada di sosial media, untuk mengkonsumsi buah tanpa harus ke pasar.

Andakan memindahkan market ke online, gimana tantangannya?

Saya berangkat dari orang yang aktif bersosial media, jadi tidak semua teman saya konsumsi buah. Tetapi saya membangun brand dengan memberi buah teman-teman saya yang sedang sakit.

Gimana strategi penjualan?

Saya kembali lagi bahwa rejeki sudah ada yang atur, baik yang konvensional atau yang modern.

Mereka yang bermain sosial media tapi rumahnya disamping pasar itu bukan market saya, sama halnya dengan ibu dan bapak-bapak yang tidak bermain sosial media.

Jadi saya harus memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa buah saya dikalah segar dari buah yang ada di pasar

Ada kegiatan sosialnya?

Iya pak, jadi setiap hari jumat, saya mencari donatur yang mau membeli paket jumat berkah ini untuk kami distribusikan ke yang butuh.

Saya pikir sudah banyak orang yang bagi-bagi nasi, ada yang sampai dapat empat dus nasi. Saya inisiatif, bahwa Ancu fruit sangat pas untuk makanan penutupnya.

Harganya Rp.20.000 ribu sudah dapat 4 macam buah dan satu masker. Tiap minggu kita pindah lokasi, mungkin besok daerah veteran, minggu depan area pettarani, daerah Gowa, jadi kami bertahap.

Bagi Anda, mentag itu membangun solidaritas bersama yah?

Tujuannya agar orang-orang bisa melihat bahwa, kenapa mereka bisa, saya tidak. Hanya dengan Rp.20.000 ribu teman-teman bisa membahagiakan orang lain.

Bagi Anda itu promosi?

Disisi lain memang itu promosi pak, tapi lebih kepada kegiatan sosial. Selain itu  saya beramal, menyambung tangan teman-teman diluar makassar untuk berdonasi.

Bagaimana stok barangnya?

Jadi untuk stoknya, beli satu-satu dus, jadi tidak banyak yang tinggal. Kalaupun ada yang tinggal itu hanya bertahan sampai dua hari, setelah itu saya jual dengan harga rendah. Jadi stok saya selalu terisih.

Dari mana modal usahanya?

Modalnya dari tabungan pribadi pak. Dari awal memang saya sudah siapkan untuk buka usaha. Jadi sudah ada uang khusus yang disisihkan untuk modal. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved