Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesona Desa Maros

Dukung Pertanian Rendah Emisi di Desa Salenrang, Balai PPI Karhutla Kenalkan Teknologi Rendah Karbon

Sejak 2020 pemerintah dan masyarakat Desa Salenrang telah mencanangkan program pertanian alami rendah karbon untuk meminimalisir pemanasan global.

Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Edi Sumardi
Sumantri
Balai PPI dan Karhutla wilayah Sulawesi laksanakan Bimtek Sains dan Teknologi Rendah Karbon di Desa Salenrang. 

“Tahun ini kita kembali melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik yang dilanjutkan dengan kunjungan lapangan di lokasi desa pertanian alami Salassae Kabupaten Bulukumba, tempat Pak Armin,” jelas Syahrir.

Pada tahun 2020, Desa Salenrang mulai melakukan uji coba melalui demplot seluas 5 Ha menggunakan pupuk organik Guano yang diproduksi sendiri oleh BUMDes Unit Warung Desa.

“Alhamdulillah, uji coba berhasil dari segi produksi. Sehingga pada musim tanam tahun ini, kita berharap lebih banyak masyarakat yang menggunakan pupuk organik Guano ini,” harap Syahrir.

Syahrir juga berharap kepada semua peserta Bimtek untuk menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber agar bisa diaplikasikan di lokasi pertanian masing-masing.

Kegiatan ini merupakan kerja sama Komunitas Anak Sungai Desa Salenrang dengan Balai PPI dan Karhutla.
Kegiatan ini merupakan kerja sama Komunitas Anak Sungai Desa Salenrang dengan Balai PPI dan Karhutla. (Sumantri)

Materi Bimtek dibawakan oleh Armin selaku Pendiri dan Pembina Komunitas Swabina Pedesaan Salassae Kabupaten Bulukumba.

Materi yang berjudul “Pengantar Pertanian Alami” itu menjelaskan bahwa pada dasarnya pertanian alami adalah sistem pertanian yang telah dikembangkan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu kala.

Namun karena revolusi hijau,  sistem tersebut bergeser dan didominasi oleh pertanian berbasis industri yang kemudian melahirkan berbagai persoalan.

Kemandirian petani hilang, pengetahuan lokal punah, lahan pertanian jadi rusak dan hasil pangan yang berkualitas rendah memenuhi meja makan.

Pertanian alami atau natural farming pertama diperkenalkan oleh Dr. Cho Han Kyu, Petani Korea yang telah mendapat pengakuan dari ISO 9001 dan ISO 14001.

Hak patennya berada pada Janong Institut yang saat ini sudah berganti nama menjadi Cho Global Natural Farming.

Pertanian alami Dr. Cho saat ini sudah berkembang hampir di 30 negara di dunia.

Termasuk di Indonesia yang bekerjasama dengan Yayasan Bina Desa sejak tahun 2006.

Baca juga: Pemerintah Desa Baji Mangngai Bagikan Paket Sembako ke Pasien Isolasi Mandiri

Salah satu daerah yang mengembangkan pertanian alami di Indonesia adalah Komunitas Tani di Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba.

Mulai dari kelompok kecil dan bertahap selama 5 tahun, kini komunitas tersebut telah menjadikan natural farming sebagai gerakan bersama yang terus berkembang dan melibatkan banyak keluarga petani.

Menurut Armin, pertanian alami adalah gerakan untuk membangun kembali kemandirian petani dan orientasi budidaya yang bukan pada produk semata untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi dari produk kimia.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved