Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bulukumba

Pilkades Serentak 2022 Bulukumba Bakal Gunakan e-Voting

Pilkades dengan sistem e-voting ini masih sebatas perencanaan. Untuk realisasinya tergantung dari alokasi anggaran

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/FIRKI ARISANDI
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bulukumba, M Amri. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sebanyak 31 desa di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), bakal menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 2022 mendatang.

31 desa itu tersebar di delapan kecamatan se-Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bulukumba, M Amri, menyampaikan itu di ruang kerjanya, Kamis (4/11/2021).

Ia memaparkan, jika pada Pilkades 2022 mendatang diantaranya di Kecamatan Gantarang sebanyak empat desa.

Selanjutnya, Kindang satu desa, Bontotiro dua desa, Bontobahari dua desa, Bulukumpa lima desa, Kajang tujuh desa, Ujung Loe lima desa, dan Rilau Ale terdapat lima desa

Menurut Amri idealnya tahapan Pilkades serentak 2022 dimulai pada awal tahun yakni pada Januari - Februari 2022.

"Kepala desa di 31 desa ini masa jabatannya akan berakhir pada Juni 2022," kata Amri.

"Berdasarkan ketentuan tahapan pemilihan mulai dikerjakan enam bulan sebelum masa berakhirnya jabatan kades, jadi idealnya Januari atau Februari tahapan Pilkades 2022 sudah dimulai," tambahnya.

Terkait pelaksanaan Pilkades, Amri membeberkan, bahwa pihaknya merencanakan pemungutan suara berbasis elektronik atau e-voting.

Namun menurutnya, karena masih dalam tahap percobaan, sehingga jika dimungkinkan Pilkades dengan e-voting ini tidak untuk semua desa.

Akan tetapi hanya akan diambil sampel satu desa per-kecamatan.

Tetapi Amri mengatakan bahwa Pilkades dengan sistem e-voting ini masih sebatas perencanaan.

Untuk realisasinya tergantung dari alokasi anggaran yang diberikan kepada DPMD untuk pelaksanaan Pilkades nantinya.

"Kalau ada anggarannya tentu e-voting kami akan realisasikan, karena alatnya itu mahal," jelasnya.

"Untuk satu alat itu biayanya 50 juta dan satu alat itu maksimal 800 voters, jadi untuk satu desa saja tarulah tiga alat, ada sembilan kecamatan, jadi memang kita butuh anggaran yang lumayan besar," tambahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved