Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembunuhan

FAKTA Baru Kasus Ibu Muda Tewas Usai Tenggak Minuman Dingin, Pelaku: Sasaran Saya adalah Suaminya

Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo mengatakan Hani Dwi Susanti merupakan korban salah sasaran dari aksi pembunuhan yang diduga dilakukan S.

Editor: Muh. Irham
Tribun Solo.com
Pelaku pembunuh IRT di Desa Taji, Kecamatan Klaten, Kabupaten Klaten Sarbini, saat di Mapolres Klaten, Rabu (3/11/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus pembunuhan menggunakan racun yang menewaskan ibu muda di Klaten, Jawa Tengah, Henny Dwi Susanti (31) ternyata salah sasaran. Pelaku berencana meracuni suami korban, namun yang menenggak minuman beracun tersebut adalah sang istri.

Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo mengatakan Hani Dwi Susanti merupakan korban salah sasaran dari aksi pembunuhan yang diduga dilakukan S.

S yang merupakan kakak ipar korban ditangkap setelah melarikan diri di wilayah Wonogiri pada Selasa (2/11/2021) pagi.

"Informasi dari pelaku sasarannya sebenarnya suami korban. Tapi yang kena istrinya," kata Eko di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Warga Dusun Panggang Welut, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia diduga setelah minum air dari dalam kulkas yang ternyata telah dicampuri racun oleh pelaku.

Pelaku Cemburu dan Dendam pada Suami Korban

Dalam wawancara di Mapolres Klaten, Tersangka S mengaku melakukan hal tersebut karena ada ancaman dari suami korban.

Selain itu, dia mengungkapkan dirinya cemburu dengan suami korban yang sering memboncengkan istrinya.

"Setelah saya mengetahui yang menjadi korban istrinya, saya menyesal," ujarnya.

Eko mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku nekat mencampurkan racun jenis apotas ke dalam minuman korban karena dendam.

"Keterangan dari yang diduga pelaku ada motif balas dendam. Sekarang masih diperiksa di Polres Klaten," ungkap Eko.

Polisi Periksa Empat Saksi

Kasatreskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dugaan pembunuhan.

Selain itu sudah empat orang saksi yang diperiksa terkait peristiwa tersebut.

"Dugaan sementara dan hasil olah TKP serta pemeriksaan saksi-saksi bahwa korban ini meminum minuman yang ada di dalam kulkas," ungkap Guruh.

Menurut temuan sementara polisi ada korosif di bagian tenggorokan dan lidah korban.

Meskipun demikian, pihaknya masih akan tetap menunggu hasil otopsi jenazah korban keluar.

"Kita tetap harus berdasarkan medis. Maka nanti dari labfor hasilnya apa akan saya sampaikan," kata Guruh. 

Air Dicampur Racun Tikus 

Pelaku pembunuhan ibu rumah tangga di Klaten ternyata mendapatkan racun tikus apotas dari toko pupuk. 

Hal ini terungkap saat jumpa pers yang digelar Polres Klaten, Rabu (3/11/2021). 

Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, tersangka membeli barang tersebut sekitar Rp 15 ribu.

"Tersangka mendapatkan barang tersebut dari salah satu toko pupuk di Kecamatan Juwiring," kata Guruh kepada TribunSolo.com, Rabu (3/11/2021).

Tujuan utama tersangka mencampur racun ke air untuk menghabisi suami korban.

Namun, ternyata salah sasaran dan membunuh korban Henny Dwi Susanti. 

Mengetahui Henny meninggal, tersangka kemudian kabur ke Wonogiri.

"Setelah mengetahui yang menjadi korban istri Sigit, tersangka melarikan diri ke Wonogiri," ucap Guruh

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Dia mengatakan, tersangka dijerat dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

"Tersangka dijerat hukuman paling lama penjara selama seumur hidup," ungkapnya.

Kesaksian Suami

Suami HDS, Sigit, menuding pelakunya adalah Sbn, yang ternyata masih saudara ipar dengannya.

Sigit mengatakan, sebelum meninggal dunia, istrinya sempat menenggak air dalam botol yang tersimpan dalam lemari es.

"Awalnya istri saya minum air mineral uang tersimpan dalam lemari es, setelah minum, istri saya merasakan air itu pahit," kata Sigit.

Saat itu, Sigit sedang memperbaiki plafon rumah.

Selang beberapa menit, korban ditemukan tergeletak.

"Melihat istri saya sempoyongan dan langsung saya tangkap, belum dibawa dibawa ke rumah sakit sudah meninggal," kata Sigit

Atas kejanggalan itu, dia mencoba menenggak minuman tersebut.

Untungnya, air tersebut tidak sampai tertelan dan langsung mengeluarkan paksa.

"Saat minum air itu, saya respon muntah, lidah saya rasannya pahit, mulut saya jadi keras," ujar Sigit.

"Atas kejadian tersebut, kami melaporkan ke polisi agar diusut tuntas," pungkasnya.

Selain meninggalkan Suami, korban juga meninggalkan 3 anaknya yang berusian masih muda, dibawah 3 tahun.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved