Sidang Nurdin Abdullah
Edy Rahmat Blak-blakan di Ruang Sidang: AS Bilang ke Saya, Siapa Tahu Bapak Masih Butuh Uang
ER mengatakan, dua minggu sebelum operasi tangkap tangan (OTT), ajudan Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri menghubunginya.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Saldy Irawan
"Dia (Agung) juga bilang siapa tahu bapak masih butuh uang, nanti saya kasih lagi. Ada pekerjaan selesai di bulan April," ujar Edy menirukan pernyataan Agung.
Saat diberi kesempatan untuk berbicara, Nurdin Abdullah menjelaskan, ia sama sekali tidak mengetahui pemberian uang senilai Rp2,5 miliar dari AS.
"Sebagaimana yang disampaikan saksi bahwa dana Rp2,5 M sama sekali saya tidak tahu dan tidak paham," katanya Rabu sore.
Terkait bantuan keuangan, NA menjelaskan, tidak ada uang pelicin sama sekali kepada Pemprov Sulsel. Bantuan keuangan daerah diawasi oleh DPR.
"Saya rasa ER tahu prosedur itu. Ini bukan bagi-bagi uang tapi ini sinergi program Provinsi dan kabupaten jadi harus ada prosedur dilalui," katanya.
"Jadi Bupati harus meng-ekspos program strategis yang bisa disinergikan dengan program provinsi. Maka tidak benar kalau swasta bisa mengusulkan proposal," jelasnya.
Ia pun meminta Majelis Hakim untuk mengecek ke kabupaten/kota.
"Bisa dicheck tidak ada uang pelicin untuk yang Kabupaten/Kota beri untuk kami dan itu kami awasi bersama dengan DPRD," kuncinya.
Terkait permintaan NA ke Agung Sucipto, Nurdin mengatakan itu salah persepsi.
"Saya kira salah persepsi, saya tidak pernah meminta bantuan untuk relawan, karena masih lama (Pilgub). Yang saya sampaikan soal Sukri, Sukri itu jangan dicampur, itukan otoritas Sukri dan Agggu, sama sekali tidak ada kaitan dengan kami," jelasnya.
"Jadi kami hanya memberikan bantuan keuangan daerah untuk project pengembangan pantai Bira, tender di Bira kami tak pernah ikut campur," jelasnya.(*)