Sidang Nurdin Abdullah
2 Minggu Sebelum OTT, Edy Rahmat: Pesan Pak Nurdin Temui Agung Kalau Bisa Bantu Relawan
Dua pekan sebelum Operasi Tangkap Tangan (OTT) Mantan Sekdis PUTR Sulsel Edy Rahmat (ER) dipanggil Nurdin Abdullah (NA).
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua pekan sebelum Operasi Tangkap Tangan (OTT) Mantan Sekdis PUTR Sulsel Edy Rahmat (ER) dipanggil Nurdin Abdullah (NA).
Melalui Ajudan Gubernur Sulsel, Syamsul Bahri, ER diminta datang ke Rujab Gubernur Sulsel Jl Sungai Tangka Makassar.
"Saya dihubungi Pak Syamsul, dia bilang, kamu dipanggil bapak (Nurdin Abdullah) segera ke Rujab (Gubernur)," kata ER dalam persidangan lanjutan di PN Makassar Jl Kartini, Rabu (3/11/2021).
JPU KPK, Asri Irwan menanyakan, siapa yang ER temui saat tiba di Rujab.
"Saya temui Pak Syamsul. Pak Syamsul bilang, ada tamunya bapak dari PDIP. Saya menunggu di ruang tengah. Saya tiba Jam 5 (sore) lewat, menunggu 15 menit," kata ER.
JPU bertanya lagi, bersama siapa ER bertemu dengan NA di rujab? Apakah sendiri?
"Ia sendiri," ujar ER.
ER saat bicara dengan NA, berada di samping ruang tamu. Di sana ia berbicara empat mata dengan NA.
"Saya berdua saja, mau Magrib itu, 5 menit saja ketemu," katanya.
JPU menanyakan, apa yang NA sampaikan kepada ER?
"Edy tolong temui Agung kalau bisa dibantu relawan, karena pilkada sudah dekat," ujar ER menirukan perkataan NA.
"Saya jawab siap pak," sambungnya.
Kemudian, 3 hari-4 hari setelah bertemu NA di Rujab Gubernur, ia ke Bulukumba, tepatnya ke rumah AS Jl Gadjah Mada.
"Saya berbicang berdua saja dengan Agung, sopir di luar menunggu," katanya.
"Saya bicara di ruangan dekat kolam renang sekitar 10 menit-15 menit," jelasnya.
JPU kembali bertanya, apa yang disampaikan ER kepada AS saat itu?
"Begini Pak Agung, pesan Pak Nurdin, tolong dibantu untuk relawan, sudah dekat Pilkada," kata ER.
AS bersedia. "Dia akan menemui saya kalau dananya sudah ada," kata ER.
JPU menanyakan, berapa dana yang akan diberi?
"Tak ada disampaikan, tak ada jumlahnya, intinya untuk relawan Pilkada. Selain itu AS bilang ada proposal di sinjai, nanti kalau lolos kami kasi 7 persen. Setelah itu saya pamit pulang," jelas ER.
Hasil pertemuannya dengan AS di Bulukumba disampaikan ER saat kunker di kawasan pucak, Maros.
"Pak Nurdin ada di situ, kebetulan jalan di depan masjid dilakukan pelebaran, mmng butuh peningkatan, karena jalan di sana mendekati dan sempit," ujarnya.
Setelah mendengar ER, NA hanya merespon. "Oh iya ," katanya.
Seminggu sebelum OTT, ER pun mendapatkan informasi dari AS, bahwa dana telah siap.
"Nanti kalau (AS) sudah di Makassar, dia hubungi itu dananya. Termasuk anggaran dari proposal (irigasi Sinjai). Itulah yangg diterima. Itulah yang diminta Pak Nurdin," katanya.
Pada (25/2/2021), AS meminta ER bertemu di kafe di Jl Hertasning Makassar. Di sana AS mengatakan dana sudah siap. Rencananya keesokan harinya akan diberikan.
"Dana sudah terima, ada dalam koper Rp2 M dan ransel Rp500 juta," jelas ER.
ER menjelaskan, pesan AS, dana Rp1,450 miliar ucapan terima kasih usai pengerjaan proyek pembangunan ruas jalan Palampang-Munte Bulukumba dan jalan Bontolempangan Sinjai, Sulsel.
Sementara Rp1,050 miliar untuk proposal irigasi di Sinjai.
Sempat, lanjut dia, dana tersebut mau diserahkan di Rujab Gubernur.
"Saya bilang terlalu ramai di situ dan banyak CCTV," ujarnya.
Sehingga dilakukan di Jalan Macan tak jauh dari Rumah Makan Nelayan.
Setelah menerima Rp2,5 miliar dari AS, ER berencana memberikan dana tersebut ke NA di Lego-lego.
"Sebelum saya terima uang itu, saya kan menelpon sopirnya (NA), kalau terima cepat, saya bisa ketemu langsung di sana," jepasnya.
Sopir NA, bernama Husain. Infonya Pak NA sudah tidak lagi di Lego-lego. Sehingga ER berencananya menyerahkan pada Sabtu.
"Apalagi sudah setengah 12 malam. Karena sudah tengah malam. Saya juga sudah telepon sopirnya Pak Nurdin, kalau sudah tidak di Lego-lego lagi," jelasnya.
Merespon hal tersebut, JPU KPK Ronald Ferdinand Worotikan mengatakan, fakta baru dari persidangan dengan saksi ER ada dua hal.
"Pertama fakta baru, ER bertemu dengan AS di rumah AS di Bulukumba. Menyampaikan pesan Pak NA untuk dibantu relawan karena Pilkada sudah dekat," katanya.
"Kedua, Pak ER setelah bertemu AS di Bulukumba, melaporkannya ke Pak NA di Pucak Maros," jelasnya. (*)