Hari Sumpah Pemuda
Unjuk Rasa hingga Malam, Mahasiswa HMI Cabang Gowa Raya Buka Jalan Setelah Bacakan Tuntutan
Aksi blokade jalan itu pun memicu kemacetan panjang di ruas jalan penghubung Makassar-Gowa.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya akhirnya membubarkan diri, Kamis (28/10/2021) malam.
Mereka membubarkan diri setelah memblokade Jl Sultan Alauddin, sejak sore hingga pukul 20.15 Wita.
Aksi blokade jalan itu pun memicu kemacetan panjang di ruas jalan penghubung Makassar-Gowa.
Pantauan tribun-timur.com di lokasi, unjuk rasa hingga malam hari itu dikawal sejumlah aparat berpakaian sipil.
Seusai membubarkan diri, arus kendaraan pun kembali normal.
Sebelumnya diberitakan, massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya, masih bertahan di Jl Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (28/10/2021) malam.
Mereka berunjukrasa memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Dalam aksinya, pengunjuk rasa membentuk barisan simpul di pas pertigaan jalan.
Bahkan memalang dua truk di dua ruas jalan, pada pukul 18.30 Wita.
Selain itu, mereka memalang truk di badan jalan.
Akibatnya akses jalan Sultan Alauddin arah Gowa dan sebaliknya tidak dapat dilalui kendaraan.
Pantauan di lokasi, massa yang sama juga menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Jl Sultan Alauddin-AP Pettarani.
Mereka menggelar longmarch ke depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) setelah bersitegang dengan aparat.
Ketegangan itu dipicu saat mahasiswa hendak menahan truk tepat di pertigaan jalan.
Upaya itu dihalau polisi lantaran akan menimbulkan kemacetan total.
Namun, ketegangan keduanya tidak berlangsung lama, setelah menahan diri.
Dalam orasinya, pengunjukrasa menilai kepemimpinan Presiden Joko Widodo gagal total.
Itu disuarakan saat orasi dan tulisan spanduk yang dibawa.
Adapun poin tuntutan HMI Cabang Gowa Raya diantaranya;
1. Wujudkan hukum berkeadilan.
2. Tolak rencana amandemen Undang-undang.
3. Tolak Omnibus Law
4. Cabut UU No 19 Tahun 2019.
5. Stop tindakan represif.
6. Tolak penghapusan BBM Premium.
7. Mendesak Jokowi dalam penyelesaian penanganan Covid.
8. Tuntaskan pelanggaran HAM.
9. Berikan jaminan hak kesehatan di tengah pandemi.
10. Percepat pemulihan ekonomi nasional.
11. Wujudkan pendidikan gratis.
12. Hentikan pembungkam masyarakat sipil.
13. Mendesak Jokowi-Ma'ruf segera selesaikan kasus Covid-19.(*)