Stadion Mattoanging
Setahun Dirobohkan, Pembangunan Stadion Mattoanging Belum Ada Tanda Pengerjaan
Stadion Mattoanging, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) genap setahun dirobohkan, Kamis (21/10/2021) hari ini.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
"Sudah bergerak ke fisik, dilakukan secara bertahap. Disesuaikan dengan kemampuan daerah," pungkasnya.
Reaksi Suporter
Sebelumnya, Aliansi Pecinta Sepakbola Makassar dan Aliansi Peduli Mattoanging membawa masalah pembangunan Stadion Mattoanging dibahas di DPR RI.
Sejak dirobohkan setahun silam, stadion yang berada di Jl Cendrawasih, Kota Makassar ini tak kunjung dibangun kembali.
Ketua Suporter PSM Jabodetabek, Rio Verieza mengatakan, pembangunan Stadion Mattoanging dibawa ke pusat lantaran tak ada kejelasan pembangunan.
Kelompok suporter di Makassar yang mengatasnamakan Aliansi Mattoanging telah beberapa kali bertemu dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemkot Makassar.
Namun, tak ada jawaban jelas kapan dimulainya kembali pembangunan Stadion Mattoanging.
Padahal, pembangunan sarana dan prasarana olahraga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Sejumlah alasan disampaikan oleh pemerintah daerah mulai dari tak adanya anggaran dan berbagai hal lainnya.
"Poinnya aspirasi suporter di Makassar mengambang. Sudah bertemu beberapa kali dengan pemerintah, tapi pemerintah berdalih tak ada anggaran dan sebagainya. Makanya kami bawa untuk Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) ke Komisi X," tuturnya melalui sambungan telepon, Kamis (7/10/2021).
Pihaknya pun telah membuat draf permohonan RDPU ke Komisi X DPR RI.
Sementara itu, Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha meminta untuk melepas ego pribadi dan ego politik demi pembangunan kembali Stadion Mattoanging.
Bagi suporter tak ada kepentingan di Stadion Mattoanging. Mereka hanya butuh stadion.
"Kami hanya butuh Mattoanging, tak ada kepentingan di sana," tegasnya Selasa (19/10/2021).
Terlepas nantinya menjadikan sebagai media politik dan sebagainya, kelompok suporter tak akan mengurus itu. Terpenting, Stadion Mattoanging ada dulu.