Tribun Maros
Cakupan Vaksinasi Covid-19 Rendah, Maros Naik Lagi ke PPKM Level 3
Setiap hari kita buka gerai vaksinasi, vaksin siap, vaksinator juga siap, yang mau divaksin kurang.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Meski kasus Covid-19 di Maros tersisa 6 orang saja, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) naik menjadi level 3.
Peningkatan dari level 2 ke PPKM level 3 ini dikarenakan cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan masih rendah.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Muhammad Yunus, Rabu (20/10/2021) mengatakan saat ini cakupan vaksin di Maros baru sekitar 30 persen.
"Sesuai instruksi Mendagri semua kabupaten kota yang ada di Jawa yang status cakupan vaksinnya berada di bawah 40 persen turun ke level 2. Sedangkan Maros masih 30 persen," katanya.
Ia mengatakan minimnya cakupan vaksinasi itu akibat kurangnya partisipasi masyarakat.
"Setiap hari kita buka gerai vaksinasi tapi kunjungannya masih sangat kurang. Vaksin siap, vaksinator juga siap, yang mau divaksin kurang," imbuhnya.
Padahal, kata dia, pemerintah daerah telah berusaha mendekatkan pelayanan dengan sistem jemput bola.
"Kita coba turun ke desa-desa, namun pada saat kita turun sasarannya kurang," tuturnya.
Guna mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi, pihaknya pun akan kembali memperkuat hubungan lintas sektor untuk menggerakkan masyarakat dalam melakukan vaksinasi.
"Mulai hari ini kita akan perkuat dengan sekolah-sekolah, pihak swasta, TNI, Polri, kepala sekolah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, " ujarnya.
Yunus mengatakan untuk Oktober target capaian vaksinasi harus di atas 40 persen.
"Standar intruksi Mendagri harus 40 persen untuk turun ke level dua. Penurunan level bukan karena jumlah kasus namun karena capaian vaksin," ungkapnya.
Ia menambahkan sasaran vaksinasi di Kabupaten Maros sekitar 299.000 orang.
"Vaksin untuk pelajar sudah sekitar 70 persen, untuk lansia baru sekitar 20 persen, " jelasnya.
Yunus mengatakan target vaksinasi untuk lansia sekitar 30.000.
"Namun lansia yang telah divaksin belum sampai 5.000 orang, karna faktor ketakutan dari mereka juga, " ucapnya.
Sementara itu, Yunus mengatakan saat ini stok vaksin di Maros masih mencukupi.
"Stoknya masih terjamin. Masih ada 10.000, " imbuhnya.
Diketahui PPKM level 3 di Maros akan berlaku hingga 8 Oktober 2021.
Sulsel Zona Hijau
Peta risiko kenaikan kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan mengalami perubahan.
Dilansir laman covid19.go.id, Rabu (20/10/2021) pukul 10.30 Wita, peta risiko Covid-19 di 24 kabupaten/kota di Sulsel sudah zona kuning semua.
Dilansir dari Twitter @BNPB_Indonesia, Selasa (19/10/2021) terlihat, kasus Covid-19 Sulawesi Selatan bertambah 48 pasien.
Angka itu sama dari sehari sebelumnya di angka 48 pasien.
Dengan penambahan 48 pasien di Sulsel membuat angka kumulatif penambahan pasien terkonfirmasi tembus 109.370 orang.
Sementara untuk pasien sembuh naik 135 pasien. Angka tersebut turun dibandingkan sehari sebelumnya di angka 154 pasien.
Dengan penambahan 135 pasien sembuh di Sulsel membuat angka kumulatif penambahan pasien sembuh tembus 106.147 pasien.
Untuk pasien positif yang meninggal tambah 0 pasien, di angka 2.229 pasien.
Artinya, pasien aktif Covid-19 di Sulsel di angka 994 pasien.
Berdasarkan frekuensi daerah terkait jumlah kumulatif kasus aktif Covid-19 yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Kasus aktif Covid-19 antara 0-1.000 kasus masuk zona hijau, 1.001-5.000 kasus masuk zona kuning.
Lalu antara 5.001-15 ribu masuk zona oranye, dan di atas 15.001 masuk zona merah.
Artinya saat ini, Sulsel masih zona hijau.(*)