PSM Makassar
Pengamat: PSM Makassar Unggul Taktik dan Strategi
PSM Makassar menyudahi perlawanan Bali United di pekan tujuh Liga 1 2021-2022 dengan skor tipis 2-1.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
Lanjut dia, PSM memainkan permainan berbeda di lapangan tengah saat lawan Bali United.
Biasanya mereka bertarung di lapangan tengah dengan pressing dibalas pressing serta berusaha merebut bola.
Namun, justru pemain tengah PSM menunggu di bagian belakang.
“Biasanya ada pertarungan di lapangan tengah seperti pressing dibalas pressing, tapi justru di lapangan tengah tidak terlalu merebut bola. Mereka tunggu di belakang,” kata pria akrab disapa Pak Syam ini.
Pak Syam melihat pusat penyerangan PSM adalah Willem Jan Pluim.
Pemain asal Belanda itu dilihat bermain sangat santai. Tidak pernah merebut bola, tidak mau duel, tidak mau menjaga pemain lawan .
Pluim menyerahkan duel di lapangan tengah kepada dua gelandang lainnya.
“Secara taktik menurut saya itu benar. Sebab, jika menjaga pemain lawan, berarti dia juga mendapat penjagaan. Kali ini dia lepaskan dirinya dan berikan perang dua gelandang untuk bertarung,” jelasnya.
Manfaat taktik ini pun, kata Pak Syam, sangat kelihatan. Begitu mendapat bola, Pluim tidak terkawal dan leluasa menyuplai bola true pass, long pass kepada penyerang PSM.
“Ini saya lihat sangat efektif. Jadi saya tidak melihat bagaimana anggapan orang bahwa PSM kurang bagus, yang penting memenangkan pertandingan,” ujarnya.
Peran pelatih dalam hal memanage, merotasi serta membuat program waktu bermain betul-betul harus jeli.
Ia pun melihat Pelatih PSM, Milomir Seslija cukup bagus dalam memanage hal tersebut.
Milomir Seslija disebut cukup jeli melihat kekuatan dan kelemahan dari Bali United.
Klub yang bermarkas di Kapten I Wayan Dipta Gianyar tersebut memiliki kekuatan secara kolektif dalam menyerang. Memanfaatkan long pass dan crossing yang efektif.
Milomir Seslija mampu mengantisipasi hal tersebut. Dia menempatkan pemain PSM bertahan di garis kotak penalti.