PSM Makassar
Panglima LAJ Puji Strategi Milo, Ganti Pemain di Waktu yang Tepat
Laskar Pinisi tekuk Serdadu Tridatu lewat gol dicetak Azka Fauzi di menit 66 dan gol penalti Serif Hasic menit 76.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
Pemain Bali United tak mampu merebut bola sehingga terpaksa melanggar pemain asal Bone tersebut. Wasit pun tanpa ragu menunjuk titik putih.
Serif Hasic yang mengeksekusi bola 12 pas tersebut berhasil menggandakan skor menjadi 2-0 di menit 76.
Namun sayang, Bali United mampu menipiskan skor di menit 78 setelah Hilmansyah dinilai melanggar Stefano Lilipaly.
Spasojevic yang betugas sebagai algojo, berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik.
Akihirnya skor berubah menjadi 2-1. Kedudukan ini bertahan hingga pluit panjang dibunyikan.
“Kita sempat unggul 2-0 walau sempat diperkecil lewat penalti. Mungkin karena kepanikan dari lini belakang sehingga Hilmansyah melakukan pelanggaran,” ujar pria akrab disapa Daeng Uki ini.
Dia berpandangan, lawan Bali United, kerja sama PSM antar lini ke lini sangat luar biasa.
Saat Anco Jansen dimainkan, terkadang bola selalu diberikan kepada pemain asal Belanda itu. Namun pertandingan kemarin, pergantian dengan pemain baru sangat luar biasa.
Apa lagi pemain baru yang diturunkan belum terbaca pergerakannya oleh Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, sehingga Bali United kecolongan dua gol.
“Kerja sama tim dari lini ke lini sangat luar biasa. Mohon maaf jika salah, analisa saya sebagai supporter, ketika Anco Jansen bermain, bola lebih banyak fokus ke dia, sedikit-sedikit ke Anco Jansen. Dan kemarin pergantian pemain yang dilakukan sangat luar biasa,” ujarnya.
Daeng Uki pun mengapresiasi perjuangan para pemain PSM. Sebab, kemenangan tersebut membuat posisi PSM naik ke peringkat lima dengan poin 12.
Terpaut empat poin dari pemuncak klasemen sementara, Bhayangkara FC dengan poin 16.
“Alhamdulillah tiga poin berhasil mengangkat posisi PSM di lima besar,” ucapnya.
Ia mengingatkan kemenangan yang diraih tidak menjadi eforia berlebihan bagi pemain. Harus tetap fokus ke laga berikutnya.
“Perjalanan di liga masih panjang akan melawan Borneo FC dalam waktu dekat. Di atas kertas, kita di atas Borneo, tapi di sepak bola tidak bisa memakai hitungan matematika karena manusia yang bermain, ada psikologi dan sebagainya,” bebernya.