Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Kalahkan Bali United, Panglima LAJ Uki Nugraha Puji Strategi Pergantian Pemain PSM Makassar

PSM Makassar sukses mengalahkan Bali United dengan skor tipis 2-1 di pekan ketujuh Liga 1 2021-2022, Minggu (17/10/2021).

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
ist
Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARPSM Makassar sukses mengalahkan Bali United dengan skor tipis 2-1 di pekan ketujuh Liga 1 2021-2022, Minggu (17/10/2021).

Laskar Pinisi tekuk Serdadu Tridatu lewat gol dicetak Azka Fauzi di menit 66 dan gol penalti Serif Hasic menit 76.

Bali United menipiskan kedudukan lewat gol penalti menit 78 dicetak Spasojevic.

Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha menilai kemenangan PSM atas Bali United tak lepas dari taktik luar biasa yang diterapkan Pelatih PSM, Milomir Seslija.

Pelatih 57 tahun itu berani merotasi dengan pergantian pemain yang tepat dan waktu yang tepat pula.

“Dia (red, Pelatih PSM, Milomir Seslija) berani merotasi dengan pergantian pemain yang tepat dengan waktu yang tepat.” katanya saat ditemui di Warkopnya, Senin (18/10/2021).

Absennya Anco Jansen akibat  akumulasi kartu kuning membuat Milomir Seslija mempercayakan Saldi Amiruddin sebagai pengganti.

Hanya saja, Saldi yang ditopang Yakob Sayuri dan Ilham Udin Armaiyn di sisi sayap penyerangan tak mampu membuahkan hasil di babak pertama.

Skor kacamata pun menutup babak pertama.

Di awal babak kedua, Milomir Seslija langsung mengganti dua pemain. Saldi dan Bektur ditarik keluar. Rizky Eka dan M Arfan dimasukkan.

Kemudian di menit 60, memasukkan Azka Fauzi menggantikan Yakob Sayuri.

Hasilnya pun berbuah manis. Baru enam menit bermain, tepatnya di menit 66, Azka Fauzi langsung membuat PSM unggul 1-0.

Pemain 25 tahun itu menjebol gawang mantan klubnya setelah menerima umpan dari Wiljan Pluim.

Hanya sekali sontekan, Azka menyarangkan bola ke gawang Bali United yang dijaga Wawan Hendrawan.

Pergantian pemain PSM kembali berhasil. Rizky Eka yang masuk awal babak kedua melakukan pergerakan menusuk ke dalam kotak penalti Bali United.

Pemain Bali United tak mampu merebut bola sehingga terpaksa melanggar pemain asal Bone tersebut. Wasit pun tanpa ragu menunjuk titik putih.

Serif Hasic yang mengeksekusi bola 12 pas tersebut berhasil menggandakan skor menjadi 2-0 di menit 76.

Namun sayang, Bali United mampu menipiskan skor di menit 78 setelah Hilmansyah dinilai melanggar Stefano Lilipaly.

Spasojevic yang betugas sebagai algojo, berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik.

Akihirnya skor berubah menjadi 2-1. Kedudukan ini bertahan hingga pluit panjang dibunyikan.

“Kita sempat unggul 2-0 walau sempat diperkecil lewat penalti. Mungkin karena kepanikan dari lini belakang sehingga Hilmansyah melakukan pelanggaran,” ujar pria akrab disapa Daeng Uki ini.

Dia berpandangan, lawan Bali United, kerja sama PSM antar lini ke lini sangat luar biasa.

Saat Anco Jansen dimainkan, terkadang bola selalu diberikan kepada pemain asal Belanda itu.

Namun pertandingan kemarin, pergantian dengan pemain baru sangat luar biasa.

Apalagi pemain baru yang diturunkan belum terbaca pergerakannya oleh Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, sehingga Bali United kecolongan dua gol.

“Kerja sama tim dari lini ke lini sangat luar biasa. Mohon maaf jika salah, analisa saya sebagai supporter, ketika Anco Jansen bermain, bola lebih banyak fokus ke dia, sedikit-sedikit ke Anco Jansen. Dan kemarin pergantian pemain yang dilakukan sangat luar biasa,” ujarnya.

Daeng Uki pun mengapresiasi perjuangan para pemain PSM. Sebab, kemenangan tersebut membuat posisi PSM naik ke peringkat lima dengan poin 12.

Terpaut empat poin dari pemuncak klasemen sementara, Bhayangkara FC dengan poin 16.

“Alhamdulillah tiga poin berhasil mengangkat posisi PSM di lima besar,” ucapnya.

Ia mengingatkan kemenangan yang diraih tidak menjadi eforia berlebihan bagi pemain. Harus tetap fokus ke laga berikutnya.

“Perjalanan di liga masih panjang akan melawan Borneo FC dalam waktu dekat. Di atas kertas, kita di atas Borneo, tapi di sepak bola tidak bisa memakai hitungan matematika  karena manusia yang bermain, ada psikologi dan sebagainya,” bebernya.

Terakhir Daeng Uki berharap kepada seluruh supporter bersatu memberikan dukungan serta doa kepada PSM. 

Jangan justru terpecah bela dengan tidak adanya stadion sehingga membuat semangat kendor mendukung PSM.

“Kita tetap semangat, tetap fokus dukung dan mendoakan PSM untuk bisa juara. Lebih  hebat lagi kalau kita bisa juara tanpa stadion, karena itu akan menjadi tamparan bagi semua,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved