Tribun Kampus
Klarifikasi Pihak Kampus Terkait Isu Penelantaran Mahasiswa KKN UNM di Maros
Pengantaran mahasiswa menggunakan bus memang tujuannya di Dinas Pendidikan masing-masing daerah.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pihak kampus, Universitas Negeri Makassar (UNM) memberi klarifikasi terkait isu penelantaran mahasiswa KKN/PPL UNM.
Kepala Pusat Kuliah Kerja Nyata (KKN), Arifin Manggau menegaskan informasi tersebut tidak benar.
Sebab ia sudah memastikan seluruh mahasiswa sampai ke daerah tujuan dengan selamat.
Apalagi mereka didampingi masing-masing tiga Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
"Saya sudah konfirmasi ke DPL-nya, mereka bilang mahasiswa sudah sampai (Maros) diterima langsung oleh pemerintah setempat," ucap Arifin Manggau kepada tribun-timur.com, Kamis (14/10/2021).
Menurutnya, pengantaran mahasiswa menggunakan bus memang tujuannya di Dinas Pendidikan masing-masing daerah.
Setelah itu dijemput oleh instansi tempatnya mengabdi, baik desa maupun sekolah.
"Memang seperti itu mekanismenya, kita sudah serahkan ke Pemda, Pemdalah yang mengatur penempatannya," jelasnya.
Arifin menilai, inilah imbas mahasiswa terlalu lama belajar daring, jadinya manja.
"Kalau terlalu lama di rumah begini, padahal sudah dari dulu itu pengantaran sampai di Dinas Pendidikan atau Kantor Bupati," tegasnya.
Sebelumnya UNM telah memberangkatkan mahasiswa KKN daerah penempatan Maros, Pangkep, Barru Rabu (13/10/2021) sekitar pukul 08.00 Wita.
Hanya saja beberapa mahasiswa penempatan Kabupaten Maros merasa ditelantarkan.
Mahasiswa bersangkutan mengaku hanya diantar hingga Dinas Pendidikan Sulsel Cabang Wilayah I, Maros.
Tidak diantar di posko pengabdian masing-masing.
Diketahui, kali ini UNM memberangkatkan 3.678 mahasiswa KKN.
Tersebar ke 12 daerah di wilayah Sulsel dan Sulbar.
Antara lain Maros, Pangkep, Barru, Sidrap, Pinrang, Makassar, Polman, Majene, Mamuju Tengah, Mamuju, Pasangkayu, dan Mamasa.(*)