Tribun Makassar
Kabar Duka, Pejabat Otoritas Pelabuhan Makassar Captain Hasan Basri Meninggal Dunia
Innalilahi wa Inna ilaihi rojiun, kabar duka datang dari Kantor Otoritas Pelabuhan Makassar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Innalilahi wa Inna ilaihi rojiun, kabar duka datang dari Kantor Otoritas Pelabuhan Makassar.
Salah satu pejabatnya, Kepala Bidang Lalu Lintas Laut (Kabid Lala) Captain Hasan Basri meninggal dunia, Selasa (12/10/2021) pagi.
Pejabat yang malang melintang di dunia kesyahbandaran itu, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Kabar duka itu, terkonfirmasi ke rekan sejawat almarhum di Syahbandar Makassar.
"Innalillahi wa innalillahi rojiun,telah berpulang ke rahmatullah bapak Capt Hasan Basri, SH, M,Mar di rumah sakit Wahidin Sudiro Husodo, Makassar hari senin,11 oktober 2021 pukul 07.00," tulis salah satu pejabat Syahbandar Makassar, Musafir saat dikonfirmasi.
Informasi yang diperoleh, Captain Hasan Basri meninggal dunia saat menjalani perawatan akibat Covid-19.
Namun, Musafir mengaku, tidak mengetahui persis penyakit yang diderita rekan sejawatnya itu.
"Saya tidak tahu persis penyakitnya karena beliau di OP (Otoritas Pelabuhan) dan saya di syahbandar," ujarnya.
Ucapan duka juga dipostingnya salah satu sahabat karib almarhum.
Seperti yang diunggah akun Tomi Lebang.
Ia menulis sosok Hasan Basri yang juga alumni SMA 1 Makassar.
Berikut postingannya;
"Seorang sahabat berpulang pagi ini dan kesedihan kembali meruap di awal pekan bagi teman-teman alumnus SMA Negeri 1 Makassar. Kepergian Captain Hasan Basri, teman seangkatan SMA saya, adalah kabar duka dan kehilangan kesekian yang terdengar di setahun masa pandemi ini.
Semasa sekolah, Hasan adalah anak gaul yang tak menonjol dalam berbagai mata pelajaran. Tapi di luar, ia sukses meniti karirnya di perhubungan laut, berpindah-pindah tempat tugas di Jawa dan Sumatra, sampai kemudian kembali ke Makassar sebagai orang berpangkat.
Saat pandemi Covid sedang mengganas di Indonesia, ia turut menyiapkan kapal penumpang milik Pelni, KM Umsini, sebagai pusat isolasi mandiri pasien Covid yang siaga di lepas pantai kota Makassar.
Beberapa tahun terakhir, ia begitu intens menjalin kembali hubungannya dengan semua kawan-kawan sekolah. Ia seperti membalik waktu: merajut kembali pergaulan ala SMA dulu, rajin berceloteh di grup WhatsApp, mengajak bertemu, menelpon sampai lupa waktu. Hasan seperti ingin mengembalikan masa-masa yang hilang dengan merangkul semua kawan-kawan lamanya.
Rasanya baru kemarin ia menyiapkan satu kapal besar untuk reuni tahun ini kawan-kawan SMA. Kapal itu, akan membawa ratusan orang yang hendak bernostalgia seraya berlayar menuju Bali, lokasi reuni besar alumnus SMANSA Makassar di akhir tahun. Tapi rencana itu batal karena pandemi sepertinya tak kunjung berakhir tahun ini.
Tiga bulan lalu, Hasan akhirnya terpapar jua. Sejak itu ia dirawat di rumah sakit. Kawan-kawan tak henti menyemangati. Lalu ia sembuh, negatif Covid, tapi virus durjana itu telanjur meninggalkan jejak di sebagian tubuhnya. Maka Hasan tetap dirawat di RS Hermina Makassar, lalu dipindah ke RS Wahidin Sudirohusodo, pekan kemarin.
Pagi ini, Captain Hasan Basri berpulang kepada sang pencipta. Sang pelaut menggenapi hidupnya dengan kenangan yang begitu manis di hati dan pikiran kawan-kawannya.
Selamat jalan, Captain, berlayarlah di keabadian dengan penuh sentosa untuk selama-lamanya.