Tribun Makassar
Di Masa Pandemi Covid-19, PIP Makassar Belajar Manfaatkan Media Online
"Saat pandemik ini, sedikit ada kendala," tutur Plt KBPSDM Perhubungan, Dr. Antoni Priadi, M.Sc, Senin (11/20/2021).
Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Saldy Irawan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Selama pandemi Covid-19, PIP Makassar belajar virtual.
Sekolah vokasi ini menerapkan 30 persen teori dan 70 persen praktik.
"Saat pandemik ini, sedikit ada kendala," tutur Plt KBPSDM Perhubungan, Dr. Antoni Priadi, M.Sc, Senin (11/20/2021).
Ia mengatakan, PIP Makassar menerapkan sistem Bording School.
Ini dimaksudkan karena ada kurikulum pendidikan karakter.
"Karena outputnya diharapkan profesional, prima fisiknya dan beretika," katanya.
Antono menjelaskan, selama pandemi menggunakan learning management sistem.
"Namun waktu tertentu, saat praktek, Taruna dimasukkan ke kampus," jelasnya.
Hal inipun tetal menjaga protokol kesehatan yang disetujui satgas setempat.
Pembelajaran e-learning sistem masih berjalan hingga saat ini.
"Minggu lalu masuk taruna baru dan masih kita karantina selama lima hari," katanya.
Pihaknya melakukan tes Antigen dan setelah dikarantina barulah ada Pembelajaran Tatap Muka.
"Sambil karantina kita orientasi secara online," kata Antoni.
PIP Makassar memiliki perjuangan dan sejarah panjang.
Pada tahun 1921 PIP berdiri dan kemudian 1946-1947 disebut Opleiding Scheep-vaart School Celebes (OSSC).
Lalu berubah pada 1947-1950 dengan nama Meddelbare Zeevaart School (MZS).
Pada tahun 1950-1964 dinamai Sekolah Latihan Penyebrangan Laut Sulawesi.
Tahun 1964-1972 menjadi Sekolah Pelayaran Makassar (SPM).
Tahun 1972-1983 menjadi Sekolah Pelayaran Menengah Ujung Pandang (SPM.UP).
Lalu tahun 1983-1999 menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran (BPLP-UP).
"Tahun 1999 sudah bertransformasi menjadi sekolah ilmu pelayaran untuk pendidikan kepelautan," ungkap Plt KBPSDM Perhubungan, Dr. Antoni Priadi, M.Sc.
Ia memberi sambutan saat Komisi V DPR RI kunjungan kerja di Kampus II PIP Makassar Salodong.
Kampus II Politeknik Makassar Salodong terletak di Jl Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Lanjut Antoni, sejak berdiri telah menelurkan 13.542 alumni bergelar akademik diploma.
"Dari tiga prodi yakni prodi Nautika ada 6.838, prodi tehnika 5.889 dan 1.135 prodi KLK Angkutan Laut dan Kepelabuhanan," terangnya.
Ia mengatakan, PIP setiap tahun ada dua kali wisuda.
"Rata-rata Prodi Nautika dan Tehnika kurang lebih 250 dan Prodi KLK 50-70," lanju Antoni.
Kemudian lulusan non akademik tahun 2019-2020 ada Diklat Pelaut dan ada Diklat dan ada Diklat Keterampilan Pelaut.
"Termasuk keterampilan masyarakat nelayan," tuturnya.
Menurutnya, setiap tahun, lulusan mencapai kurang lebih 17.785 alumni.
Kemudian jumlah tenaga PNS kurang lebih 93 dan non PNS 245.
"Dari jumlah tersebut, untuk dosen kita petakan," katanya.
Ada 52 dosen tetap dan 108 dosen tidak tetap.
"Akreditasi prodi Nautika A unggul," katanya.
Kemudian Prodi Tehnika dan KALK masih proses reakreditasi.
Ia berharap juga lolos menjadi A dengan nilai unggul.
Kemudian kapasitas yang ditampung Prodi Nautika tahun 2021 sebanyak 140.
Tehnika 130 taruna dan KALK 75.
Sementara itu, Politeknik Barombong dimulai 1974 ini awalnya bantuan dari Jepang.
Peresmian pertama kali tahun 1980.
Kemudian tahun 2019 berdasarkan Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi pendidikan vokasi.
"Berubah menjadi Politeknik Barombong," ungkap Plt KBPSDM Perhubungan, Dr. Antoni Priadi, M.Sc.
Sejak 2019 yang masuk program diploma jumlahnya 214.
"Prodi Nautika 101, Prodi Permesinan Kapal 69 dan Prodi Manajemen Transfotasi laut 44," tuturnya.
Kemudian, Politeknik Penerbangan Makassar.
Nama Awalnya adalah Balai Penerbangan Ujungpandang tahun 1989-1999.
"Kemudian berubah menjadi Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP)," katanya.
Pada tahun 2019 berubah menjadi Politeknik Penerbangan Makassar.
Sejak berdiri lulusannya baru 1.046.
"Ini memang kelas khusus," katanya.
Dalam satu kelas 24 Taruna.
Kemudian juga jumlah dosen tetap 13 dan dosen tidak tetap 4. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com - Kasdar.