Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Pangkep

Wawancara Khusus Bersama Syahban Sammana, Perjalanan Pangkep Memutus Rantai Pandemi

Berikut wawancara eksklusif Tribun-Timur.com, bersama Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana.  Edisi ini, dalam rangka menyambut HUT Sulsel ke-352

Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
Tangkapan layar Youtube Tribun Timur
Wakil Bupati Pangkajene dan Kepulauan, Syahban Sammana SH 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badai virus corona sudah dua kali menyerang Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Pangkep.

Kota Bandeng ini sudah berhasil keluar dari serangan pandemi dengan pola penanganannya.

Wakil Bupati Pangkajene dan Kepulauan, Syahban Sammana SH menceritakan perjalanan Pangkep dalam memutus rantai pandemi.

Tidak gampang, ini jadi pengalaman pertama semua daerah.

Mulanya, wabah ini dianggap hanya persoalan kesehatan.

Rupanya, dampaknya melebar hingga mengganggu seluruh sendi kehidupan masyarakat.

Prinsipnya, mengatur regulasi pembatasan tanpa melumpuhkan ekonomi masyarakat.

Berikut wawancara eksklusif Tribun-Timur.com, bersama Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana

Edisi ini, dalam rangka menyambut Hari Jadi Sulsel ke-352. 

- Bagaimana situasi covid-19 di Pangkep

Pangkep tetap berjibaku bersama unsur forkopimda, camat, satgas desa dan kelurahan melalukan antisipasi serta edukasi ke masyarakat.

Sebelum melandai, kita salah satu daerah di zona merah. Tapi atas berkat kerjasama dan pemahaman masyarakat, kesabaran aparat yang mengontrol masyarkat tidak boleh frontal tapi melakukan pendekatan persuasif.

Selain penerapan 5 M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. 

Disamping itu, PPKM juga berkontribusi besar dalam menekan penyebaran virus.

- Bagaimana peta zonasi Pangkep saat ini?
Dua kecamatan sudah zona hijau, Balocci dan Tondong Tallasa, yang lain kuning.

- Bagaimana kondisi pandemi di wilayah kepulauan?

Kehidupan mereka biasa, tetap prokes, tidak banyak kasus hanya 0,0 sekian persen.

Padahal ada kekhawatiran apalagi bagi nelayan yang melakukan transaksi ke Makassar di Kecamatan Tupabbiring, Batu Licin di Kecamatan Liukang Tangaya,  dan wilayah Lombok di Kecamatan Liukang Kalmas.

Mungkin karena keterbatasan mereka berinteraksi dengan masyarakat.

- Berapa tingkat keterisian atau BOR saat covid meledak? 

BOR saat itu mencapai 100 persen karena kapasitasnya hanya 32 tempat tidur.

Banyak masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.

- Berapa kasus terkonfirmasi selama pandemi?

Kasus konfirmasI 2 ribu lebih, yang sembuh 2741 orang, meninggal 103 dan masih ada 17 kasus aktif. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved