Tribun Pangkep
Wawancara Khusus Bersama Syahban Sammana, Perjalanan Pangkep Memutus Rantai Pandemi
Berikut wawancara eksklusif Tribun-Timur.com, bersama Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana. Edisi ini, dalam rangka menyambut HUT Sulsel ke-352
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badai virus corona sudah dua kali menyerang Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Pangkep.
Kota Bandeng ini sudah berhasil keluar dari serangan pandemi dengan pola penanganannya.
Wakil Bupati Pangkajene dan Kepulauan, Syahban Sammana SH menceritakan perjalanan Pangkep dalam memutus rantai pandemi.
Tidak gampang, ini jadi pengalaman pertama semua daerah.
Mulanya, wabah ini dianggap hanya persoalan kesehatan.
Rupanya, dampaknya melebar hingga mengganggu seluruh sendi kehidupan masyarakat.
Prinsipnya, mengatur regulasi pembatasan tanpa melumpuhkan ekonomi masyarakat.
Berikut wawancara eksklusif Tribun-Timur.com, bersama Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana.
Edisi ini, dalam rangka menyambut Hari Jadi Sulsel ke-352.
- Bagaimana situasi covid-19 di Pangkep
Pangkep tetap berjibaku bersama unsur forkopimda, camat, satgas desa dan kelurahan melalukan antisipasi serta edukasi ke masyarakat.
Sebelum melandai, kita salah satu daerah di zona merah. Tapi atas berkat kerjasama dan pemahaman masyarakat, kesabaran aparat yang mengontrol masyarkat tidak boleh frontal tapi melakukan pendekatan persuasif.
Selain penerapan 5 M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Disamping itu, PPKM juga berkontribusi besar dalam menekan penyebaran virus.
- Bagaimana peta zonasi Pangkep saat ini?
Dua kecamatan sudah zona hijau, Balocci dan Tondong Tallasa, yang lain kuning.