Wisata Sulsel
Aneka Sajian Daging Kuda Khas Jeneponto, Ada Gantala Jarang, Konro dan Coto
Konro dan coto kuda lebih banyak bumbunya. Satu porsi konro kuda harganya hanya Rp 45 ribu.
Penulis: Muh Rakib | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Kabupaten Jeneponto di Sulawesi Selatan yang dijuluki Butta Turatea memiliki makanan khas.
Makanan khas yang paling menonjol di Jeneponto adalah daging kuda.
Meski kuda sering digunakan untuk membantu pekerjaan orang tetapi di Jeneponto bisa juga diolah menjadi makanan lezat.
Daging kuda ini bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan khas Jeneponto seperti gantala jarang.
Gantala jarang ini sering ditemui di acara pesta, baik itu nikahan, sunatan, aqikah dan acara lain.
Gantala jarang cara memasaknya terbilang sangat sederhana karena hanya menggunakan bumbu air dan garam saja.
Dan ini sering ditemui di tempat pesta pernikahan.
Berbeda dengan olahan warung makanan di Jeneponto lebih banyak ditemui konro dan coto kuda.
Untuk penyajian konro itu hampir sama dengan coto kuda.
Yang membedakan adalah konro itu disajikan bersamaan dengan tulangnya sedangkan coto hanya daging kuah.
Makanan konro dan coto kuda ini lebih banyak bumbunya. Seperti kacang, saus, kecap, garam, bawang goreng.
Salah satu warung yang menyajikan konro dan coto kuda adalah Warung Noer.
Warung noer ini terletak di Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto. Tepatnya di depan Pasar Karisa.
Dalam satu porsi konro kuda dipasang harga Rp. 45 ribu.
Sedangkan porsi coto kuda dipasang harga sekitar Rp. 30 ribu.
Pemilik warung noer, Lewa mengatakan bahwa warungnya buka jam 8 pagi hingga pukul 5 sore.
Untuk satu ekor kuda yang disembeli dan diolah menjadi coto atau konro bisa habis dalam dua hari saja.
"Biasa dua hari sampai tiga hari habis kalau untuk dagingnya to," ujarnya saat ditemui di warung noer, Jumat (8/10/2021) siang.
Lanjutnya dalam sehari warungnya sering dipadati pembeli yang merupakan warga dari luar daerah.
Banyak orang yang sedang dalam perjalanan jauh singgah untuk menikmati lezatnya makanan khas Jeneponto yakni daging kuda.
"Paling banyak itu orang luar daerah singgah nacoba, tapi kalau sudahmi. Alhamdulillah singgah lagi kalau lewatki," bebernya.
Menurutnya, warung noer ini merupakan warung pertama di Jeneponto yang menyajikan konro dan coto kuda.
Selain itu ada juga menu lain yang disajikan seperti, coto ayam, gantala jarang, nasi, ketupat, kopi susu dan teh susu.
Tak hanya warung noer yang menyajikan konro dan coto kuda tetapi ada juga beberapa warung yang menyediakan hal yang sama di pinggir jalan poros Jeneponto.
Seluruh warga Jeneponto mempercayai bahwa mengkonsumsi daging kuda akan menambah stamina.
Laporan Kontributor Tribun Jeneponto, Muh Rakib
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/sajian-konro-dan-coto-kuda-di-warung-noer-9102021.jpg)