Tribun Makassar
Bahar, Pria Tua Sebatangkara Mengenang Kajang dari TMP Panaikang
18 tahun berjualan sapu lidi di depan TMP Panaikang, ada satu hal paling menyedihkan yang dirasakan Bahar.

Laporan Wartawan Tribun, M Yaumil
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dingin menusuk diantara deru satu dua kendaraan yang lewat di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.
Pukul 01.35 Wita, Jumat (8/10/2021).
Andi Bahar Putra Kajang (86), duduk sendiri di trotoar jalan.
Depan Taman Makam Pahlawan Panaikang.
Di samping kanannya terdapat setumpuk sapu lidi.
Dia menghibur diri dengan lagu Bugis yang berdendang dari tape kecil ‘sahabatnya’.
Bahar, potret kelam masa tua tanpa keluarga.
Yang bertahan hidup dengan berjualan sapu lidi.
Lebih sering, perutnya terisi karena belas kasih tetangga atau orang yang iba kepadanya.
Bahar tinggal di Jalan Laikang, Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Tinggal menumpang di sebuah kamar kecil.
Namun, harinya lebih banyak habis di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP).
Untuk menjajakan sapu lidi yang keuntungannya tak menentu.
Demi mengirit biaya, pria asal Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel ini, berjalan kaki dari Sudiang ke Panaikang yang berjarak 11 kilometer.