Tribun Makassar
Camat Tamalanrea Pikir-pikir Kembalikan 30 Petugas Kebersihan, Dianggap Sering Mabuk
Camat Tamalanrea Makassar, Muhammad Rheza memberi klarifikasi ihwal pemecatan 30 petugas kebersihan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Camat Tamalanrea Makassar, Muhammad Rheza memberi klarifikasi ihwal pemecatan 30 petugas kebersihan.
Rheza mengklaim, pemecatan 30 petugas kebersihan tersebut berdasarkan kerisauan warga.
Pemberhentiannya merupakan usulan dari pengawas dan aspirasi dari bawah yang ditindak lanjuti.
Mereka dianggap tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.
Kinerjanya dianggap buruk, bahkan seringkali mengabaikan perintah lurah.
"Jadi sebagian besar ini suka minum mabuk-mabuk, kalau sudah mabuk rese. Beberapa ada malas. Ada juga penyapu tapi tidak pernah turun menyapu," ucap Muhammad Rheza kepada tribun-timur.com, Kamis (7/10/2021).
"Ada juga kelompok yang suka intimidasi satgas. Ini semua usulan dari pengawas dan laporan warga, bah ini kita evaluasi semua," sambungnya.
Ia menampik tudingan soal adanya kepentingan politik dalam pencopotan ini.
"Tidak ada saya kenal orang yang baru ini. Karena itu usulan dari bawah juga. Saya kan baru juga di sini. Saya bukan asli sini juga," kilahnya.
Lanjut Reza, puluhan petugas kebersihan yang dicopot bukan tenaga kontrak, tapi outsorcing.
Sehingga tidak ada keterikatan kerja antar dua belah pihak.
Yang memberi SK adalah camat, jadi sewaktu-waktu mereka bisa dilengser.
"Mereka punya SK Camat. Dia kan outsorcing, jadi sewaktu-waktu bisa saja berakhir masa kerjanya. Kalau pegawai kontrak itu kan per tahun. Dan itu Wali Kota yang SK kan," jelasnya.
Pencopotan ini diakui tanpa koordinasi Wali Kota.
Karena itu, ia ingin bertemu wali kota untuk menjelaskan secara detail ihwal masalah ini.