Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Tak Ada Kerjaan di Negaranya, Pemuda Timor Leste Pilih ke Portugal dan Negara Ini? Rela Digaji Murah

Orang Inggris kebingungan, tanpa disadari banyak orang Timor Leste ternyata mengais rejeki di Inggris, terkuak cara mereka masuk Inggris?

Editor: Arif Fuddin Usman
grid.id via intisari-oline.com
Ilustrasi bendera Timor Leste. Orang Inggris kebingungan, tanpa disadari banyak orang Timor Leste ternyata mengais rejeki di Inggris, terkuak cara mereka masuk Inggris? 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejak masih masa konflik, banyak pemuda Timor Leste memilih tinggalkan negaranya.

Selain karena tak ada kejelasan masa depan, tak ada pekerjaan, warga Timor Leste memilih jadi imigran di negara luar demi kehidupan yang lebih baik.

Tujuan mereka adalah menjadi warga imigran di Portugal dan juga beberapa negara di Eropa lainnya.

Dilansir Hai-Online.id, Eve Webster menyelidiki masalah kompleks yang dihadapi populasi imigran Timor Leste di Oxford, Inggris.

Dulu saat Eve Webster menginjak tahun kedua perkuliahan mereka.

Kemudian mereka memutuskan untuk mencari uang tambahan dengan bekerja di restoran pizza.

Namun setelah menjelajahi beberapa restoran, di sana selalu ada orang Timor Leste yang bekerja sebagai pencuci piring.

Melansir Cherwell.org, tidak ada yang tahu pasti berapa banyak orang Timor Leste di Inggris.

Tetapi perkiraan berkisar antara lima hingga dua puluh ribu dan kebanyakan dari mereka tinggal di Oxford.

Lima belas ribu orang adalah margin kesalahan yang cukup besar.

Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana statistik ini bisa begitu tidak tepat.

Pertama, sangat sedikit bahasa Inggris yang digunakan dalam komunitas orang-orang Timor Leste.

Hal itu berarti banyak dari mereka yang tidak terdaftar jaminan kesehatan dan jarang mengisi formulir biasa yang menanyakan tempat lahir dan kebangsaan.

Imigran-imigran dari negara berkembang ini menghadapi banyak masalah.

Mereka tidak punya pekerjaan tetap dan tidak dilindungi oleh kontrak.

Selain itu, mereka juga seringkali dibayar di bawah upah minimum.

Bocagio do Santos, seorang penerjemah dan juru bahasa Timor Leste, mengatakan bahwa mereka biasanya bekerja dalam jangka waktu yang lama.

Mereka bekerja enam hari seminggu dan sangat sedikit bersosialisasi di luar komunitas Timor Leste.

Singkatnya, lima hingga dua puluh ribu orang ini tidak terdaftar resmi.

Ketika orang Timor pertama mulai tiba di Inggris pada awal 1990-an, mereka pada dasarnya adalah pencari suaka.

Namun status mereka di atas kertas tidak berbeda dengan orang Prancis, Jerman, Swedia atau Yunani yang pindah ke Inggris.

Sehingga selama tiga puluh tahun terakhir mereka telah menerima jauh lebih sedikit dukungan daripada orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan dari negara lain.

Mereka dianggap memiliki pendidikan, budaya, sejarah terkini, dan situasi keuangan yang sebanding dengan orang Inggris—seperti halnya sifat UE. Padahal jelas tidak demikian. 

Pengangguran Tinggi Setelah Merdeka

Secara resmi, negara ini memerdekakan diri dan menjadi negara baru pada 20 Mei 2002 atau 18 tahun yang lalu.

Namun setelah melepaskan diri dari Indonesia, nyatanya kehidupan di Timor Leste tidak juga membaik.

Kilang minyak yang begitu mereka banggakan justru menjadi masalah lainnya karena mereka terlilit utang dengan China.

Padahal menurut analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan Timor-Leste terbaru, pemuda yang berusia antara 15 hingga 24 tahun merupakan 20 persen dari total populasi di Timor Leste pada 2015.

Jika mereka pergi, maka Timor Leste bisa kehilangan populasi emas atau calon penerus bangsa.

Namun para pemuda Timor Leste juga punya alasan kuat.

Dilansir dari kompas.com pada Selasa 25 Mei 2021, mereka menyebutkan bahwa mencari pekerjaan di negaranya begitu sulit.

Jadi tidak heran banyak dari mereka rela mengantri di depan Kedutaan Besar Portugal di Dili demi pindah negara.

Pemandangan itu pun sudah tidak asing lagi dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka berharap mendapatkan paspor Portugal dengan harapan melihat masa depan yang lebih baik di Eropa.

Dari laporan Sensus Analisis Angkatan Kerja, tingkat pengangguran memang mencapai 12,3%.

Ironisnya, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula risiko dirinya menganggur. Sekitar 20% tingkat pengangguran.

Itu bagi mereka yang berpendidikan. Bagi mereka anak muda yang tidak berpendidikan atau nonformal, maka tingkat pengangguran mencapai di bawah 10 persen.

Sementara pemuda yang tamat sekolah menengah, persentase penganggurannya adalah 18 persen.

Jadi, total tingkat pengangguran di Timor Leste bagi mereka yang tidak berpendidikan atau tidak memiliki pelatihan mencapai 27,7%.

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan Judul "Orang Inggris Kebingungan, Tanpa Disadari Banyak Orang Timor Leste Ternyata Mengais Rejeki di Inggris, Terkuak Cara Mereka Masuk Inggris Bahkan Nyaris Tak Diketahui Orang Eropa

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved