Persib Bandung
Pengamat Sepak Bola Sebut Manajemen Persib Jangan Buru-buru Pecat Robert Seperti Keinginan Bobotoh
Persib Bandung hanya mampu meraih dua kali kemenangan dan empat hasil imbang, terakhir bermain 1-1 lawan PSM Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Pengamat sepak bola Indonesia, Supriyono Prima, menilai permainan Persib Bandung di seri pertama Liga 1 2021/2022 masih jauh dari kata memuaskan.
Persib Bandung hanya mampu meraih dua kali kemenangan dan empat hasil imbang.
Bahkan empat hasil imbang itu diraih beruntun, terakhir bermain 1-1 lawan PSM Makassar.
Supriyono menilai, kekurangan Maung Bandung terletak pada kreativitas di lini serang.
Hal ini, kata dia, sudah terlihat sejak Piala Menpora beberapa waktu lalu dan kini kembali terjadi.
"Saya pikir pembelian Marc Klok dan Mohammed Rashid itu hasil evaluasi ketika Piala Menpora. Tetapi kenyataannya masih deadlock juga," ujar Supriyono kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (3/10/2021).
Namun, dia memahami, penampilan Persib yang belum sempurna diakibatkan oleh terhentinya kompetisi selama 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19.
Pramusim yang seharusnya bisa menjadi tempat untuh mengasah taktik dan strategi pun tidak berjalan optimal.
"Untuk pre-season itu kan paling minim empat minggu. Ini kan cuma dua minggu. Ada yang malah seminggu. Jadi kebugaran pemain pun pasti akan berpengaruh untuk bisa pelatih itu menjalankannya timnya," katanya.
Sebenarnya, mantan pemain Tim Nasional Indonesia itu melihat ada solusi bagi Persib ketika sulit memenangkan pertandingan.
Menurutnya, rotasi menjadi jalan yang harus diambil pelatih mengingat fisik para pemain belum mencapai level terrtentu.
Di samping itu, Supriyono mewajarkan aksi bobotoh yang melakukan protes keras kepada Persib usai pertandingan kontra PSM Makassar, Sabtu (2/10).
Baginya, Persib sebagai klub besar dan memiliki ambisi juara akan juga mendapat tekanan yang sangat besar dari bobotoh.
"Kalau untuk level Persib, wajar. Eksepktasi masyarakat terutama bobotoh tinggi wajar. Karena ini tim mengkilap duit banyak. Naturalisasi di situ berapa orang. Enggak mau lah tim kebanggaannya dengan reputasi yang luar biasa banyak beli pemain tapi kok performanya seperti itu. Wajar sih kalau menurut saya," ucapnya.
Dengan diperkuat oleh pemain berkualitas, lalu kondisi finansial yang begitu kuat, sera didukung oleh pelatih jempolan, Supriyono menyebut sudah sewajarnya bobotoh memiliki ekspektasi tinggi.