Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Politik

Di Hadapan Intelkam, Legislator PKB Ajak Awasi Kebijakan Pemerintah di Tengah Pandemi

Kita apresiasi kepolisian ikut membantu pemerintah melibatkan ormas dan mahasiswa dalam program vaksinasi.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Legislator PKB Sulsel Azhar Arsyad bersama Prof Idrus Paturusi, Prof Aminuddin Ilmar jadi dalam diskusi bertema "Mengawal Kebijakan Pemerintah Pada Masa Pandemi Covid-19" di Hotel Harper, Makassar, Kamis (30/9/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Legislator PKB DPRD Sulawesi Selatan, Azhar Arsyad mengatakan awal pandemi covid-19 membuat semua pihak gagap.

Termasuk pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan di masa pandemi.

Ketua Fraksi PKB itu mengajak pengawasan dan penegakan hukum dalam mengawal kebijakan pemerintah soal penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan di hadapan kepala satuan intelkam kabupaten kota se-Sulsel di Hotel Harper, Makassar, Kamis (30/9/2021).

"Pengawasan dan penegakan hukum saya kira menjadi kunci dalam mengawal kebijakan pemerintah saat pandemi sekarang. Karena memang awal-awal kita di lapangan saling menyalahkan satu sama lain," kata Azhar di Hotel Harper Makassar, Kamis (30/9/2021).

Azhar menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bertema "Mengawal Kebijakan Pemerintah Pada Masa Pandemi Covid-19".

Kegiatan itu digelar oleh Direktorat Intelkam Polda Sulawesi Selatan.

Dikatakan situasi pandemi membuat banyak pihak gamang.

Tidak ada yang punya pengalaman menangani pandemi.

Ia melihat, masyarakat dan pemerintah saling menyalahkan di lapangan.

Pemerintah menyalahkan masyarakat, sebaliknya masyarakat menyalahkan pemerintah.

Sehingga kondisi yang terjadi saling tidak percaya.

"Tapi kita apresiasi kepolisian ikut membantu pemerintah melibatkan ormas dan mahasiswa dalam program vaksinasi," katanya.

Azhar juga melihat efek pandemi covid-19 terhadap pembelajaran jadi konsep belajar daring.

Hal itu mengancam investasi masa depan bangsa jika proses belajar mengajar ini terhambat, infrastruktur terhambat.

"Maka saya yakin kita akan tertinggal," katanya.

Selain Azhar turut hadir sebagai narasumber Prof Idrus Paturusi, Prof Aminuddin Ilmar.

Kegiatan itu dihadiri kepala satuan intelkam kabupaten kota se-Sulsel.

Kegiatan itu dibuka Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Chuzaini Andi Patoppoi didampingi Direktur Intelkam Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Dwi Suryo Cahyono.

Dalam arahannya Brigjen Patoppoi mengatakan bahwa FGD ini diharapkan mampu melahirkan gagasan atau rekomendasi yang bisa membuat semua pihak dengan sadar mengawal kebijakan pemerintah dalam melawan pandemi Covid-19.

Hal lain yang ditekankan Brigjen Patoppoi adalah membantu mengawal dan mensukseskan vaksinasi serta penerapan protokol kesehatan secara ketat di masyarakat.

"Tentu yang perlu dilakukan pendekatan adalah ke rekan-rekan mahasiswa. Hadir dalam FGD ini wakil dekan bidang mahasiswa, tentu harapannya bahwa harus ada cara baru mendekati adik-adik mahasiswa kita terutama dalam mengawal kebijakan pemerintah mengatasi pandemi Covid-19," ujar mantan direskrimum Polda Jabar itu.

Hal lain yang ditekankan Brigjen Patoppoi adalah masih adanya masyarakat yang tidak percaya soal Covid-19

Akibatnya, masih banyak warga yang enggan menerima vaksinasi.

"Dari hasil FGD ini bisa lahir ide dan gagasan yang bisa diberitahukan ke masyarakat agar bisa mensukseskan program vaksinasi Covid-19 itu," katanya.

Sementara itu, akademisi Unhas Prof Idrus Paturusi dalam materinya memaparkan bahwa sejak awal pandemi, usaha pemerintah dalam menghadapi Covid-19 begitu keras. 

Hanya saja, sinergitas berbagai pihak dinilainya masih kurang.

"Tentu apa yang disampaikan Pak Wakapolda soal vaksin, saya kira itu penting. Salah satu cara selain protokol kesehatan kalau mau pandemi berakhir adalah vaksinasi. Nah, ini harus didukung semua pihak agar bisa terlaksana dengan baik," ujar mantan rektor Unhas dua periode itu.

Meski begitu, Prof Idrus meminta semua pihak untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 khususnya di Sulsel, yang saat ini mengalami penurunan kasus secara tajam.

Pakar hukum Unhas Prof Aminuddin Ilmar meminta agar instrumen hukum yang digunakan dalam masa pandemi ini perlu diperjelas. 

Dia menyebut tidak cukup dengan instruksi menteri, tetapi perlu instruksi presiden atau undang-undang.(*)

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved