Cemburu Berujung Kematian, Cewek Manado Ditikam Kekasih Sesama Jenisnya di Tempat Tidur
Cemburu berujung kematian. Sungguh malang nasib Okvini. Dirinya harus meninggal ditangan kekasih sejenisnya, berinisial MW (20).
TRIBUN-TIMUR.COM - Cemburu berujung kematian.
Inilah yang dialami cewek di Manado bernama Okvini Rundengan atau V Rundengan (22).
Sungguh malang nasib Okvini.
Dirinya harus meninggal ditangan kekasih sejenisnya, berinisial MW (20).
Semua bermula dari kecemburuan Okvini karena MW sering ditelpon seseorang.
Puncaknya saat sedang bersama di tempat tidur, MW kembali mendapat telpon.
Okvini pun kesal.
Pertikaian tak terelakkan.
Hingga pada akhirnya MW menikah Okvini dengan gunting.
Okvini tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Berikut selengkapnya!
Okvini menjadi korban penganiayaan kekasih sejenisnya berinisial MW (20), warga Kelurahan Ranotana Lingkungan VI, Kecamatan Sario, Manado, Sulawesi Utara ( Sulut).
Korban merupakan warga Desa Kali, Kecamatan Tombatu, Kabupaten Minahasa Tenggara ( Mitra ), Sulut yang tinggal di Indekost di Manado bersama MW.
Menurut keterangan Kapolsek Wanea AKP Arie Najoan bahwa pelaku menikam korban dengan menggunakan sebuah gunting.
"Dia pakai gunting langsung tusuk korban pada dada sebelah kiri," ucap Kapolsek, dilansir dari artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Kronologi Cewek di Manado Dibunuh Kekasih Sejenisnya, Dada Ditusuk Gunting, Semua Gara-gara ini.
Kapolsek menerangkan bahwa dari pihak kepolisian telah menangani kasus ini dan telah mengamankan pelaku.
"Jadi pada tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita, dari SPKT kami menerima laporan penganiayaan,"
Lanjut Kapolsek, berdasarkan laporan itu pihak kepolisan langsung bergerak ke lokasi dan mendapati korban yang sudah terluka.
"Segera korban dibawa ke RS Bhayangkara namun akhirnya meninggal dalam perjalanan karena kehabisan darah," pungkasnya.
V Rundengan korban pembunuhan di Manado oleh kekasih sejenisnya (Facebook V Rundengan)
Kapolsek mengungkapkan bahwa korban saat ini sedang dilakukan otopsi di RS Bhayangkara, sedangkan korban telah diamankan.
"Dan pelaku untuk sementara dikenai pasal 338 atas tindakan pembunuhan," ucapnya.
Tapi, pidana dari pelaku masih akan berkembang seiring dengan hasil penyidikan.
Peristiwa berdarah ini terjadi Rabu 29 September 2021 pukul 20.30 Wita.
Kejadian ini terjadi di Indekost di Kelurahan Wanea, Lingkungan 1, Kecamatan Wanea, Manado, Sulut.
Dari keterangan yang didapat tribunmanado.co.id, korban dan pelaku diketahui saat kejadian berada di dalam satu tempat tidur di salah satu indekost.
Kemudian hp pelaku berdering.
Korban yang cemburu kemudian bertengkar dengan pelaku.
Alhasil pertikaian keduanya semakin pecah.

Pelaku pun kemudian menikam korban yang merupakan kekasihnya.
Melihat korban bersimbah darah, pelaku dan para saksi yang ada di sekitar indekost tersebut langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Karombasan, Manado.
Sayang, belum juga mendapat pertolongan medis, korban meninggal dunia.
Pihak RS Bhayangkara kemudian menghubungi Polsek Wanea dan memberitahu ada kasus penikaman berujung kematian.
tersangka dan korban pembunuhan di Manado V Rundengan (Kolase Foto Tribunmanado/Facebook V Rundengan)
"Jadi korban berperan sebagai laki-laki dan cemburu kepada pelaku (pelakunya berperan sebagai perempuan," kata Kapolsek Wanea AKP Arie Nayoan saat dikonfirmasi tribunmanado.co.id.
"Pelaku sudah diamankan tadi malam, sedangkan korban langsung dibawa ke rumah sakit tapi sudah meninggal dunia saat dalam perjalanan," sebutnya.
Penyebabnya, kata Kapolsek hanya karena ada kecemburuan.
Korban cemburu karena ada yang sering menelpon pelaku.
"Sehingga terjadi pertengkaran di dalam kamar sampai terjadi seperti ini," tegas Kapolsek. (tribunmanado.co.id/Indy Fransiska/Eas/Fis)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Kronologi Cewek di Manado Dibunuh Kekasih Sejenisnya, Dada Ditusuk Gunting, Semua Gara-gara ini, https://manado.tribunnews.com/2021/09/30/kronologi-cewek-di-manado-dibunuh-kekasih-sejenisnya-dada-ditusuk-gunting-semua-gara-gara-ini?page=all.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro