TNI
Isi Perbincangan Soeharto, AH Nasution, Sarwo Edhi Wibowo Tergambarkan Dalam Patung Diorama
Mayjen TNI Soeharto dan Kepala Staf ABRI AH Nasution memerintahkan kepada Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo melakukan serangan kilat ke Halim.
Dalam film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI', atau biasa disebut sebagai 'film G30S/PKI'.
Film berdurasi hampir 5 jam ini disutradarai Arifin C Noer.
Film ini dirilis pada 1984 dan diorama itu dibikin saat AY Nasution menjadi Panglima Kostrad pada 2011-2012.
Di film G30S/PKI, adegan Soeharto, AH Nasution, dan Sarwo Edhie ada pada bagian seperempat terakhir film. Ruangan yang menjadi lokasi peristiwa ini adalah ruangan Panglima Kostrad (Pangkostrad), dijabat Soeharto.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Letkol Untung Sosok Diduga Dalang Peristiwa G30S/PKI, Dikenal Cerdas dan Pendiam
Di dalam ruangan, sudah ada Soeharto dan AH Nasution.
AH Nasution duduk di sofa panjang warna merah. Tangannya memegang tongkat.
Kaki kirinya naik ke meja rendah, diperban.
Inilah sebabnya kaki AH Nasution digambarkan naik ke meja, yakni karena kakinya sakit.
Saat itu, pasukan PKI sudah menguasai kawasan Bandara Halim Perdanakusuma. Maka militer di bawah Soeharto harus menguasai Halim kembali.
Pakar telematika Roy Suryo membagikan percakapan ketiga petinggi TNI di tahun 1965 itu.
Baca juga: Mengenal Azmyn Yusri Nasution, Jenderal yang Minta Kostrad untuk Bongkar Patung Sejarah G30S/PKI
“Sarwo Edhie, jij mau bikin tweede Mapanget ya?” (= "kamu mau bikin Mapanget kedua ya?"
Artinya Pak Nas mengingatkan Pak Harto bhw Th 1957, Pak Sarwo pernah membebaskan Lanud Mapanget di Manado, dgn serangan kilat, yg ketika itu dikuasai Permesta.
Makanya Pak Harto langsung sigap.”
Demikian tweet Roy Suryo dikutip Tribun Timur, Rabu (29/9/2021).
Baca juga: Korban G30S PKI Ini Pernah Bersama Jenderal Sudirman Lawan Jepang, Begini Jasa-jasa Letjen Suprapto
Baca juga: JEJAK Digital Gatot Nurmantyo saat Jadi Panglima TNI Viral Lagi,Minta Warga Tak Terprovokasi Isu PKI