Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Golkar

Hari Ini Golkar Kirim 3 Nama Calon Pengganti Azis Syamsuddin Sebagai Wakil Ketua DPR, Meutya Hafid?

Rencananya, nama pengganti Azis Syamsuddin dikirim langsung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Pengurus partai Golkar- Hari ini Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan mengirim nama calon Wakil Ketua DPR RI pengganti Azis Syamsuddin. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Golkar dijadwalkan mengirim nama calon penggnati Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR RI, Rabu (29/9/2021).

Azis Syamsuddin kini terjerat kasus suap dan harus lengser dari jabatan Wakil Ketua DPR RI setelah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rencananya, nama pengganti Azis Syamsuddin dikirim langsung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Hal itu disampaikan Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Supriansa saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/9/2021).

"Nama yang diusulkan itu besok diantar langsung Bapak Ketua Umum.

Jadi saya kira besok saja namanya yang diusulkan karena ketua umum yang mengantar langsung dan diterima Ketua DPR RI," kata Supriansa.

Terkait sosok yang akan diajukan Golkar, Supriansa tak menampik bahwa nama-nama yang beredar berpeluang menjadi Wakil Ketua DPR.

Dia menyebut nama Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir, dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Kahar Muzakir.

"Yang satu itu Pak Sekjen, Pak Adies Wakil Ketua Umum, Pak Kahar Ketua Fraksi," ucap Supriansa.

"Ya semua tidak mempengaruhi jadi siapapun yang ditunjuk oleh Ketua Umum besok saja lihat," ujarnya.

Sementara itu, politikus Golkar Adies Kadir menanggapi soal namanya masuk dalam bursa calon pengganti Azis Syamsuddin.

Diketahui, Adies kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III, jabatan yang pernah dipegang Azis Syamsuddin sebelum akhirnya memegang jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI.

"Saya masih nyaman di Komisi III. Saya sudah sampaikan kan tadi, dan lebih banyak yang pas, yang lebih senior, masih banyak yang pas," kata Adies kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).

Karena itulah, Adies merasa kursi Wakil Ketua DPR lebih baik diberikan kepada sosok yang lebih berpengalaman.

Meski tak menyebut nama, santer diberitakan bahwa Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus yang akan menggantikan Azis.

Adies sendiri sekarang tak mau berandai-andai soal siapa yang akan menempati jabatan itu.

"Saya enggak berandai-andai, tapi yang pasti penugasan saya di Komisi III, di sekretaris fraksi, kemudian Ketua Bidang hukum DPP Partai Golkar, itu juga cukup menyita waktu dan kesibukan dan saya enjoy di sana," katanya.

"Ya mudah-mudahan nanti penggantinya yang lebih senior yang tentunya lebih baik dan pas untuk menduduki jabatan tersebut," tandas Adies.

Berikut profil tiga sosok yang mencuat akan mengisi jabatan Wakil Ketua DPR RI menggantikan Azis Syamsuddin;

1. Lodewijk F Paulus

Lodewijk F Paulus adalah pria kelahiran Manado 27 Juli 1957.

Selain menjabat sebagai Sekjen Partai Golkar, dirinya juga memiliki jabatan sebagai Anggota Komisi 1 DPR RI periode 2019 - 2021.

Ia merupakan seorang Purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD), dengan jabatan terakhir Dankodiklat TNI Angkatan Darat masa jabatan 5 Juni 2013–25 Juli 2015.

Dikutip dari dpr.go.id, berikut riwayat organisasi  hingga pekerjaannya:

Sekjen Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus (Vincentius Jyestha)

Riwayat Pekerjaan

- Dankodiklat TNI AD, Tahun: 2013 - 2015

- Pangdam I Bukit Barisan, Tahun: 2011 - 2013

- Danjen Kopassus, Tahun: 2009 - 2011

- Dirlat Kodiklat TNI AD, Tahun: 2007 - 2009

- Danrem 052 Wijayakrama Kodam Jaya, Tahun: 2006 - 2007

- Danrindam I Bukit Barisan, Tahun: 2005 - 2006

- Asops Kasdam l Bukit Barisan, Tahun: 2003 - 2005

- Dansat 81 Gultor Kopassus, Tahun: 2001 - 2003

- Asops Danjen Kopasus, Tahun: 1999 - 2001

- Dan Yon 22 Kopassus, Tahun: 1996 – 1999

Riwayat Organisasi

- Partai Golkar, Sebagai: Sekjen. Tahun: 2018

- Partai Golkar, Sebagai: Ketua Korbid Kajian Strategis. Tahun: 2016

- TNI, Sebagai: Direktur Latgab. Tahun: 2014

- Kogahpam APEC, Bali , Sebagai: Panglima. Tahun: 2014

- Kemenpora, Sebagai: Wakil Ketua Tim Transisi. Tahun: 2014

- Kopassus US SOC, Sebagai: Ketua Tim Negosiasi. Tahun: 2010

2. Adies Kadir

Adies Kadir lahir di Balikpapan, 17 Oktober 1968.

Dikutip dari laman DPR RI, ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Selat VII pada 1974-1981.

Kemudian, menempuh pendidikan di SMP Negeri III pada 1981-1984.

Selanjutnya, Adies bersekolah di SMA Negeri III pada 1984-1987.

Ia lalu menempuh S1 di Universitas Merdeka Fakultas Hukum pada 1993-2003.

Adies juga lulus dari Universitas Merdeka jurusan Ilmu Hukum pada 2007.

Kemudian, dirinya menempuh pendidikan di Universitas 17 Agustus 1945 jurusan Ilmu Hukum dan lulus pada 2017.

adies kadir
adies kadir ()

Riwayat Pekerjaan

Adies Kadir menjadi anggota DPR RI pada 2014-2018.

Ia menjadi Ketua Fraksi DPRD Kota Surabaya pada 2009-2014.

Ia pernah bekerja sebagai managing partners pada 2007-2009 di SMP LAW OFFICE.

Kemudian, dirinya bekerja di PT Lamacitra Nusantara sebagai general manager pada 2005-2007.

Ia juga sempat menjadi Direktur Utama PT Adi Jayatek pada 1999-2005.

Selain itu, Adies pernah menjadi Project Manager PT Surya Inti Permata pada 1996-1999.

Pada 1992-1996, ia menjabat sebagai Site Manager PT Lamicitra Nusantara, Tbk.

Riwayat Organisasi

Ia bergabung di Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) sebagai Anggota Dewan Kehormatan, 2016-2021.

Lalu, menjadi Sekretaris Jenderal DPP ORMAS MKGR pada 2015-2020.

Ia pernah menjadi Wakil Ketua AAI pada 2012-2017.

Sebelumnya, Adies menjabat Sekretaris ORMAS MKGR Jawa Timur pada 2011-2016.

Politisi Golkar ini juga sempat menjadi Wakil Sekretaris KNPI Jawa Timur, 2009-2012.

Adies Kadir sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar pada 2009-2015.

Ia menjadi Ketua ORMAS MKGR Kota Surabaya pada 2008-2013.

Adies sempat menjadi Wakil Ketua Kompartemen Kamar Dagang dan Industri (Kadin), 2007-2009.

Dirinya menjadi Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), 2004-2007.

Kemudian, menjadi Wakil Ketua DPD Partai Golkar pada 2004-2009.

Adies Kadir menjabat Ketua Angkatan Muda Partai Golkar, 2004-2009.

Sebelumnya, Adies menjadi Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar, 2002-2004.

3. Kahar Muzakir

Ketua Komisi III DPR Kahar Muzakir meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Selasa (12/2/2019). Kahar Muzakir diperiksa penyidik KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kabupaten Kebumen yang bersumber dari APBN Perubahan 2016 dengan tersangka Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
 Kahar Muzakir

Kahar Muzakir saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar

Dikutip dari laman DPR, Kahar Muzakkir terpilih menjadi anggota DPR pertama kali pada 2004 dari Dapil Sumatera Selatan I

Kali ini merupakan periode keempat ia duduk di Senayan.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, lulusan Teknis Mesin IKIP Yogyakarta ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD I Golkar Sumsel pada 1998-2004.

Kandidat calon Wakil Ketua DPR RI menurut Indo Barometer

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengatakan bahwa terdapat beberapa nama politisi Partai Golkar yang dapat menggantikan posisi Azis sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Qodari menyatakan bahwa setidaknya ada 6 sampai 7 nama kandidat politisi Partai Golkar yang disebutkannya dapat menggantikan posisi tersebut.

"Nah siapa saja nama-nama yang beredar, kalau saya melihat dan mendengar ya ada sekitar 6 sampai 7 nama lah," kata Qodari kepada Tribunnews.com, Minggu (26/9/2021).

Kandidat pertama kata dia yakni, politisi bernama Kahar Muzakir yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR RI.

Kemudian, politisi Adies Kadir yang merupakan Sekretaris Fraksi Golkar.

Politisi ketiga, Melchias Markus Mekeng yang pernah menjadi bagian dari Tim Kesuksesan (timses) Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Selanjutnya, jika melihat dari posisi kedudukan Azis Syamsuddin di DPR RI yang mengkoordinir komisi bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), maka muncul nama Ahmad Doli Kurnia.

"Kemudian yang bidang politik juga adalah Ahmad Doli Kurnia Tandjung senior juga di Golkar," ujar Qodari.

Tak hanya itu, nama Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid juga diyakini akan menjadi kandidat pengganti Azis Syamsuddin.

Selanjutnya politisi bernama Nurul Arifin yang notabenenya kata Qodari, sering mendampingi Ketua Umum.

Terakhir atau kandidat ke-tujuh yakni Dito Ganinduto yang dikatakan Qodari merupakan orang yang dekat dengan Airlangga Hartarto.

Dari ke-tujuh kandidat tersebut, Qodari mengatakan, yang paling mendekati kriteria diyakini akan berpotensi menggantikan Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR RI.

"Memang yang paling sulit menurut saya adalah soal kedekatan ya, karena itu kan subjektif Pak Airlangga dan boleh dibilang cuman Pak Airlangga sendiri yang tahu," tuturnya.

Sebelumnya, Qodary mengatakan ada tiga kriteria yang bisa menggantikan Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR.

Adapun kriteria yang pertama kata Qodari yakni mengenai kedekatan dan kepercayaan dari Ketua Umum Partai Golkar itu sendiri.

Sebab kata dia, yang mempunyai hak untuk menentukan siapa yang akan menempati kursi Wakil Ketua DPR RI itu adalah Ketua Umum Partai dalam hal ini Airlangga Hartarto.

"Jadi Ketua Umum ini punya hak prerogatif ya menurut saya mengenai calon wakil ketua DPR," ucapnya.

Atas dasar itu kata dia, anggota fraksi yang memiliki kedekatan atau yang dipercaya oleh Ketua Umum Partai Golkar maka berpeluang paling besar untuk menggantikan Azis Syamsuddin.

"Karena itu siapa yang dekat atau dipercaya oleh Ketua Umum itu peluangnya paling besar," kata dia.

"Karena partai ekspresi politiknya paling nyata, paling jelas itu di DPR kalau di Executive kan itu ranahnya presiden ya, jadi di DPR lah itu kemudian partai itu bisa ekspresi secara maksimal, pertama," sambung Qodari.

Kriteria selanjutnya kata Qodari, yakni terkait dengan rekam jejak dari anggota fraksi. Hal itu didasari pada posisi Azis Syamsuddin kala menjadi Wakil Ketua DPR RI yang membidangi Politik, Hukum dan Kemanan (Polhukam).

Oleh karenanya kata dia, anggota fraksi yang memiliki pengalaman di bidang tersebut akan diyakini akan diprioritaskan untuk menempati kursi Wakil Ketua DPR RI.

"Ya kalau beda bidang tertentu harus melakukan adaptasi yang cukup panjang, bisa berhasil bisa tidak begitu, tapi kalau memang latar belakangnya sudah sesuai saya kira ya potensi makin besar begitu," tuturnya.

Kriteria terakhir kata Qodari, harus komunikatif dan aktif serta memiliki komunikasi yang baik dengan pihak eksternal dan berbagai kalangan.

Karena kata dia, Wakil Ketua DPR RI itu membawahi atau mengkoordinir seluruh komisi terkait, dalam hal ini bidang Polhukam.

"Dia kemudian juga harus berkoordinasi dengan para wakil ketua DPR lainnya termasuk juga dengan Ketua DPR jadi harus orang yang lincah, komunikatif dan silaturahminya bagus lah kira-kira begitu," ucapnya.

Dengan terpenuhinya seluruh kriteria tersebut maka dengan tidak mungkin seorang calon atau kandidat fraksi dari Partai Golkar akan mendapatkan posisi menjadi Wakil Ketua DPR RI menggantikan Azis Syamsuddin.

Hanya saja dia tidak menyebutkan secara merinci terkait nama anggota fraksi yang dinilainya memiliki potensi menduduki jabatan Wakil Ketua DPR RI.

"Ini saya kira 3 kriteria yang terpenting begitu. Nah siapa saja nama-nama yang beredar, kalau saya melihat dan mendengar ya ada sekitar 6 sampai 7 nama lah," tandasnya.

Siapa Meutya Hafid ?

Mantan jurnalis Metro TV ini terjun ke dunia politik praktis dengan latar belakangnya sebagai pewarta berita.

Ia dikenal sebagai salah news anchor cerdas Indonesia bersama Najwa Shihab.

Pengalamannya sejak kecil mengikuti pertukaran pelajar dan pengalaman internasional membuat wawasannya luas.

Selain Anggota DPR RI, mantan wartawan Metro TV ini juga pernah dipercaya sebagai Juru Bicara Jokowi dan KH Maruf Amin pada 2018-2019.

Ia memilih berkarier di Partai Golkar dan kini jadi salah satu pucuk pimpinan komisi di Senayan.

Sebelum di Golkar, ia pernah berkiprah di Ormas Partai Nasional Nasdem.

Sosok Meutya Hafid kemudian meninggalkan Nasdem setelah berubah menjadi partai politik pada 2010 lalu.

Pilihannya di partai beringin tepat

Kini mengantarnya jadi salah satu wanita berpengaruh di Senayan setelah terpilih melalui Pemilu 2019 lalu.

Politisi Partai Golkar ini satu-satunya perempuan yang dipercaya memimpin Komisi di DPR RI.

Yang mengejutkan, Meutya memimpin Komisi I DPR RI.

Komisi di Dewan yang pimpinannya kerap diidentikkan dengan laki-laki.

Hal ini karena Komisi I membawahi urusan kemiliteran, pertahanan, dan intelijen.

Di bawah kepemimpinannya, mitra kerja Meutya Hafid mulai dari Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berserta kepala staf, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Kepada Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, Menteri Komunikasi dan Informasi Johni G Plate.

Tak hanya itu, mitra kerja Komisi I juga adalah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas); Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI).

Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat,  Komisi Informasi Pusat (KI Pusat), Lembaga Sensor Film (LSF) dan Perum LKBN Antara.

Meutya Hafid memimpin 47 anggota Komisi I dari berbagai partai politik serta 4 wakil ketua Komisi I. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Golkar Kirim Nama Pengganti Azis Syamsuddin Hari Ini, Tiga Sosok Ini Berpeluang Jadi Wakil Ketua DPR

Sebagian Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Meutya Hafid Dianggap Salah Satu Calon yang Pantas Gantikan Azis Syamsuddin Jadi Wakil Ketua DPR RI, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved