Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aksi Mempelai Wanita di Pesta Pernikahan Bikin Malu Keluarga Suami, Endingnya Dibawa ke 'Meja Hijau'

Ini kisah tentang aksi seorang mempelai wanita yang membuat keluarga suami malu. Dia tiba-tiba mengatakan tidak bisa melanjutkan acara pernikahan.

Editor: Sakinah Sudin
Pixabay
Ilustrasi pernikahan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ini kisah tentang aksi seorang mempelai wanita yang membuat keluarga suami malu.

Ya, seorang wanita tiba-tiba mengatakan tidak bisa melanjutkan acara pernikahan.

Dia bahkan meminta agar mempelai pria dicarikan wanita yang lebih baik.

Ibu mempelai pria pun malu atas aksi calon menantunya itu.

Tak terima diperlakukan seperti itu, sang ibu mertua meminta mempelai wanita mengembalikan hadiah pernikahan.

Untuk menyelesaikannya, sang mertua bahkan membawa masalah itu ke 'meja hijau' atau pengadilan,

Berikut kisah lengkapnya!

Sebuah acara pernikahan yang awalnya berjalan lancar berbalik menjadi insiden tak terlupakan.

Dilansir dari Sosok.ID, pua pihak keluarga mulanya berbahagia menggelar pesta pernikahan untuk anak mereka pada 10 Juni 2020 lalu di Shanqiu, China.

Untuk mengatur pernikahan putranya, ibu bernama Lu menerima pinjaman, menghabiskan total lebih dari 300.000 yuan (lebih dari Rp 661 juta).

Lu pun bahagia melihat putranya bersanding dengan gadis bernama Wang Mouli di pelaminan.

Seorang ibu mertua dan para tamu terkejut dan malu dengan tindakan pengantin wanita di tengah pesta pernikahan yang sedang berlangsung.

Menurut informasi yang dibagikan, insiden langka terjadi di pernikahan putra Lu di Shangqiu, Henan, China.

Lu mengatakan, putranya dijodohkan dengan seorang gadis cantik bernama Wang Mouli.

Namun tak disangka, di tengah acara pernikahan sedang berlangsung, mempelai wanita berkata kepada Lu, “Maaf, saya tidak bisa menikah dengannya. Tolong carikan dia wanita yang lebih baik."

Lu tercengang dan berpikir dia salah dengar, tetapi pengantin wanita terus mengulangi kalimat itu lagi dengan wajah yang sangat serius.

“Apakah putraku menggertakmu? Aku pasti akan membantumu memperbaikinya," kata Lu kepada calon menantunya.

Namun, pengantin wanita masih tidak berubah pikiran.

Dia berlutut dan menangis keras dan mengatakan, "Aku sakit, aku tidak bisa menikah dengannya."

Lu masih berusaha menghiburnya, tetapi pengantin wanita menolak untuk mendengarkan.

Tindakan tiba-tiba dari pengantin wanita membuat suasana di gedung pernikahan menjadi hening, semua orang bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.

Lu terpaksa menghentikan pernikahan, meminta maaf kepada para tamu.

Padahal enam bulan sebelum pernikahan, pengantin wanita bermarga Wang dan putranya Lu bertunangan tanpa masalah.

Pada saat itu, pengantin wanita tidak keberatan untuk mengadakan pernikahan.

Selain tindakan calon mantunya meminta pernikahan dibatalkan, Lu menyadari mempelai wanita tidak tersenyum sama sekali selama sesi foto pernikahan hingga membuat fotografer kesal.

Putranya Lu menjadi pendiam, mengunci diri di kamarnya dan tidak berbicara dengan siapa pun sejak pernikahannya gagal.

Lu yang kasihan pada anaknya, meminta keluarga pengantin wanita untuk menjelaskan dan mengembalikan hadiah pernikahan.

Namun orang tua mempelai wanita mengatakan mereka juga tidak tahu apa yang terjadi dengan putri mereka.

Tak ada pilihan lain, Lu memutuskan untuk meminta pengadilan melakukan arbitrase.

Pada awal tahun 2021, pengadilan memerintahkan Wang untuk mengembalikan hadiah pernikahan sebesar 220.000 yuan (lebih dari Rp 485 juta) dan menanggung biaya litigasi terkait.

Namun, selama beberapa bulan terakhir, Wang telah bersembunyi sehingga Lu dipaksa untuk mengajukan permintaan untuk penegakan putusan.

Saat ini, semua aset atas nama Wang telah dibekukan.

"Jika dia tidak ingin menikah, dia harus mengatakannya dari awal. Dia juga tidak boleh menerima hadiah pertunangan dan mengolok-olok keluarga pengantin pria.”

“Bahkan jika dia benar-benar sakit, dia tidak bisa menggunakan uang hadiah pernikahan untuk menyembuhkan penyakitnya. Seorang pria aneh tidak memiliki kewajiban untuk menghabiskan banyak uang untuknya," ujar Lu.

Kisah Lain: Calon Istri Dibawa Kabur Mantan Pacar

Kisah lainnya terjadi di tanah air.

Hari pernikahan menjadi duka bagi mempelai pria lantaran perempuan yang hendak dipersuntingnya tak hadir di acara sakral itu.

Calon istrinya berinisial DJP (20) menghilang tiga hari menjelang pernikahannya.

Adapun kejadiannya di Kampung Babakan Nambo Seeng, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten.

Segala persiapan untuk pernikahannya sudah dilakukan, termasuk menyebar undangan dan membangun tenda resepsi.

Dilansir dari Kompas.com, orangtua DPJ, Upit, mengatakan, anak perempuannya menghilang pada Kamis (5/8/2021) subuh.

Saat itu, jendela dapur terbuka.

Dia menduga DPJ meninggalkan rumah melalui jendela tersebut, lantaran seluruh pintu masih terkunci.

Upit tidak mengetahui alasan anaknya pergi.

Telepon selulernya juga tidak aktif saat dihubungi hingga saat ini.

"Sepengetahuan saya tidak ada masalah yang berkaitan dengan pernikahan. Sore harinya sebelum dia hilang juga masih beres-beres surat undangan, bareng sama calon pengantin prianya," kata Upit saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (9/8/2021).

Tidak ada jejak apapun dari hilangnya DPJ.

Petunjuk satu-satunya yang dimiliki oleh Upit adalah informasi dari warga yang melihat seorang pria dengan motor besar berada di dekat kediaman Upit, pada dini hari saat DPJ menghilang.

Upit meyakini bahwa pria tersebut adalah mantan pacar anaknya.

Nomor telepon pria tersebut juga tidak aktif saat dihubungi.

Menurut Upit, beberapa minggu sebelum pernikahan, pria tersebut sempat menghubungi DPJ dan memintanya untuk tidak menikah dengan orang lain.

Upit mengaku sedih sekaligus bingung dengan kepergian DPJ.

Dia dan suaminya berulang kali menangis sambil berusaha untuk terus mencari keberadaan anaknya.

Di sisi lain, hari pernikahan anaknya sudah semakin mendekat.

Bahkan tamu undangan terus berdatangan.

Keluarga Upit sempat berembuk dengan calon mempelai pria untuk menentukan apakah pernikahan akan dilanjutkan atau tidak.

Namun, pihak pria, menurut Upit, tetap ingin pernikahan dilanjutkan.

"Mereka yakin anak saya akan pulang. Jadi proses persiapan pernikahan tetap dilanjutkan," kata Upit.

Hingga pada hari H, yakni Minggu (8/8/2021), pukul 10.00 WIB, DPJ tidak kunjung pulang.

Saat itu, pihak keluarga pria kemudian memutuskan untuk membatalkan pernikahan.

Tenda yang sudah dibangun dan segala perlengkapan resepsi yang sudah disiapkan dibiarkan tetap ada.

Bahkan, kursi pengantin juga masih belum dibongkar hingga Senin ini.

Upit masih berharap anaknya pulang.

Upit mengatakan, hilangnya DPJ sudah dilaporkan ke Polres Lebak pada Minggu kemarin.

Informasi soal kehilangan anaknya juga sudah sudah diumumkan di media sosial.

Rencana pernikahan DPJ sudah tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rangkasbitung.

DPJ dijadwalkan menikah pada Minggu, pukul 10.00 WIB.

Kepala KUA Rangkasbitung Jalaludin mengatakan, buku nikah sudah jadi, tinggal ditandatangani saja oleh kedua mempelai.

"Saya sudah dengar bahwa mempelai perempuan hilang. Pernikahan dibatalkan sementara," kata Jalaludin saat dihubungi.

Jalaludin mengatakan, saat ini KUA dan pihak keluarga tengah melakukan musyawarah untuk memutuskan rencana pernikahan tersebut ke depannya, sambil menunggu kabar dari DPJ. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved