Tribun Maros
Hanya 18 Kontingen Ikuti Lomba Kecapi di Bantimurung Maros, Hadiah Juara Satu Rp3 Juta
Dinas Kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros, Sulawesi selatan, menggelar lomba musik tradisional kecapi.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Dinas Kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros, Sulawesi selatan, menggelar lomba musik tradisional kecapi.
Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Wisata Alam Bantimurung, Minggu (26/09/21).
Kepala bidang kebudayaan Disbudpar Maros, Muhammad Saibi Sukure mengatakan, lomba musik tradisional kecapi ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan masyarakat mengenai musik tradisional.
"Selain itu, juga untuk menyebarluaskan informasi tentang musik tradisional dan sebagai ajang promosi wisata budaya," katanya.
Saibi menyebutkan jumlah peserta dalam kegiatan tersebut terdiri dari 18 kontingen.
"Ada 18 kontingen atau peserta. Dalam satu kontingen itu ada yang berisi 2 atau tiga orang juga," katanya.
Diketahui, seluruh peserta terdiri dari anggota sanggar seni dan pelajar se-Kabupaten Maros.
Saibi pun berharap melalui kegiatan ini, kedepannya agar musik tradisional dapat dibangkitkan kembali.
Mengingat generasi penerus saat ini sudah banyak yang tidak mengetahui nama nama musik tradisional.
" Permainan musik tradisional bisa dibangkitkan kembali di Maros, apalagi anak millenial kita sudah banyak yang lupa bahkan tidak mengetahui alat musik tradisionalnya sendiri," Singkatnya
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Maros, M Ferdiansyah berharap kegiatan ini bisa memperkenalkan kecapi sebagai alat musik tradisional kepada kaum milenial agar mengenal budayanya.
"Kegiatan ini kita gelar sebagai upaya mendorong potensi wisata budaya yang sebenarnya luar biasa jika dikembangkan," ucapnya.
Selain itu, kata Ferdiansyah, kegiatan ini sekaligus memberikan hiburan kepada pengunjung Bantimurung.
Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada peserta.
Ia juga meminta peserta agar supportif dalam perlombaan dan menerima seluruh hasil penilaian juri.
Dalam perlombaan ini terdapat tiga aspek yang dinilai yakni, originalitas, kreatifitas dan penampilan.
Ferdi mengatakan pemenang lomba kali ini akan mendapatkan hadiah yang cukup besar, dan diharapkan mampu mewakili Maros ke tingkat yang lebih tinggi.
" Peserta ada 18 orang terdiri dari pelajar SMP dan SMA sekabupaten Maros dan dari komunitas sanggar seni," ujarnya.
Juara pertama akan mendapatkan 3 juta, juara kedua 2,5 juta , juara ketiga 1,5 juta dan harapan satu Rp 1 juta rupiah.
Diketahui lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19, seluruh peserta dan penonton yang hadir wajib mendisiplinkan Protokol Kesehatan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya paparan virus corona.