Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BLK Makassar

Peserta Upgrading BLK Makassar Tampilkan Hasil Kreasi Baju Adat Indonesia

Mereka adalah peserta upgrading dari kejuruan garmen apparel atau jurusan menjahit yang dibagi menjadi empat kelompok.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur
Hasil kreasi peserta upgrading instruktur pemerintah BLK Makassar menggunakan pakaian adat suku Dayak. (sumber: Siti Aminah) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peserta upgrading instruktur pemerintah menampilkan hasil kreasi baju adat Indonesia saat penutupan upgrading yang berlangsung di Balai Latihan Kerja Makassar (BLK).

Mereka adalah peserta upgrading dari kejuruan garmen apparel atau jurusan menjahit yang dibagi menjadi empat kelompok.

Hasil kreasi ini ditampilkan lewat fashion show usai penutupan upgrading yang berlangsung di Aula Syech Yusuf BLK Makassar, Jl Taman Makam Pahlawan, Jumat (24/9/2021).

Kelompok pertama menampilkan hasil kreasi pakaian adat Sunda, didesain oleh Kabian Jaya (BLK Luwu Utara), Surung Welyu Darlia (BLK Padang), Nurfitri Wijayanti (BLK Gorontalo), Susmiati BLK Bulukumba.

Kelompok ini membuat kreasi hiasan dengan teknik lekapan yang terdiri dari kebaya dan sarung batik.

Kemudian menempatkan teknik bordir pada bagian depan kebaya, ujung lengan, serta ditabur pada bagian badan kebaya.

"Sementara ujung sarung batik diberikan menggunakan teknik bordir angkat dan aplikasi lekapan menambah keindahan sarung," ucap  Kabian Jaya.

Kelompok dua menampilkan hasil kreasi pakaian adat bugis Makassar 'baju bodo'.

Didesain oleh Fadilah Abdullah (BLK Ternate), Riska Ashari (BLK Makassar), Reni Datra (BLK Jeneponto), dan Maryam Karepesina ( BLK Kab Buru Namlea).

Tim desainer baju bodo memberi kreasi hiasan dengan teknik bordir dengan sulaman suji cair, dipadukan sembur serta tusuk loncat pada bagian leher.

"Dada dan bagian depan baju bodo diletakkan diagonal serta menghadirkan bordir pada bagian simak. Sarungnya diberi aksen tulisan lontara 'mangkasara' artinya Makassar," papar Riska Ashari.

Selanjutnya, kelompok tiga membuat kreasi pakaian adat Aceh, beranggotakan Andi Nursyamsi (BLK Pangkep), Lely Aryani (BLK Bone), Rahma Dari (BLK Kutai), dan Nuryanti (BLK Takalar).

Andi Nursyamsi mengatakan baju adat ini biasa digunakan untuk tari saman. Pembuatannya menggunakan teknik tusuk loncat panjang dan pendek.

Menggunakan benang berwarna emas sehingga membuat tampilannya mewah.

"Ada desain motif bordir pada bagian depan baju lengan, ujung celana, selempang dan sabuk serta penutup kepala," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved