Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Maros

Proyek Kereta Api Sulsel, Seratusan Bidang Tanah di Maros Masih Tahap Mediasi

Tapi, kami masih akan terus menempuh jalur persuasif dan eksekusi ini jalan terakhir yang akan kami tempuh.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Jalur proyek pembanguan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare terekam dari udara di Kabupaten Maros, Sabtu (5/12/2020). 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Mega proyek kereta api ditarget selesai akhir tahun 2021.

Namun nyatanya dalam proses penyelesaiannya, proyek tersebut menghadapi beberapa kendala.

Salah satunya, sejumlah pemilik lahan masih kekeh mempertahankan haknya karena harga yang ditawarkan dinilai tidak sesuai.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sulawesi Selatan, Jumardi mengatakan selama hampir satu tahun, pihaknya telah melakukan upaya persuasif, terhadap sejumlah lahan yang masuk dalam areal pembebasan rel kereta api

Menurutnya, ada seratusan bidang tanah yang saat ini masih dalam tahap mediasi. 

Namun, terancam akan dieksekusi oleh pengadilan.

"Kami sudah mengajukan permohonan ekseskusi ke Pengadilan. Tapi, kami masih akan terus menempuh jalur persuasif dan eksekusi ini jalan terakhir yang akan kami tempuh," katanya saat dikonfirmasi tribun-timur.com, (22/09/2021).

Jumardi melanjutkan, langkah eksekusi yang akan ditempuh oleh pihaknya, menyusul tenggat itu akan berakhir di akhir tahun 2021.

"Kontrak kami dari pusat itu hanya sampai akhir tahun ini, semua sudah harus selesai," ucapnya.

Artinya, hanya tersisa tiga bulan untuk menyelesaikan tenggat yang ditentukan.

"Olehnya kami meminta kepada pemilik lahan yang masih bertahan untuk legowo, karena ini untuk kepentingan bersama," ujarnya. 

Saat ini, progres pembebasan lahan rel kereta api di Maros sudah mencapai 89 persen sementara pengerjaannya sudah 68 persen.

Ia pun berharap Oktober mendatang pembebasan lahan sudah bisa rampung 100 persen. 

"Oktober ini harusnya sudah 100 persen pembebasan lahannya. Makanya kami dengan tim terus melakukan upaya persuasif ke pemilik lahan agar nanti tidak ada yang namanya eksekusi," sambungnya. 

Sementara itu, tim percepatan proyek kereta api, Nurhasan mengatakan selama ini pihaknya sudah berhasil menyelesaikan sejumlah konflik pembebasan lahan di Maros dan Pangkep secara persuasif. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved