Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Universitas Cokroaminoto Makassar

Prof Basri Hasanuddin: Kita akan Hadapi Revolusi yang Ajaib

Oleh sebab itu, Prof Basri Hasanuddin mengingatkan para mahasiswa harus membekali diri dengan kemampuan “hardskills” dan “softskills”

Editor: AS Kambie
Courtesy: M Dahlan Abubakar/Humas UCM
Rektor Unhas 1989-1997, Prof Basri Hasanuddin, menyampaikan kuliah umum di Universitas Cokroaminoto Makassar di Kampus UCM, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (21/9/2021). 

“Ketika mahasiswa menyelesaikan pendidikannya harus memiliki “hardskills” dan “softskills” memadai untuk berkiprah dengan berhasil di tengah masyarakat,” ujar Prof Basri Hasanuddin.

Dunia bingung

Lulusan ekonomi internasional University of Phillipines 1977 itu mengatakan, dunia saat ini sedang bingung menghadapi perkembangan, khususnya di bidang perekonomian yang tidak pasti.

Uni Soviet yang komunis bubar ketika dipimpin Mickail Gorcachev yang memimpin negara itu pada tahun 1985 hingga 1991.

Kebijakan Gorbachev dengan “glasnost-perestroika ” (keterbukaan-restrukturisasi) membuat dia menerima Hadiah Nobel Perdamaian 1990, sekaligus membubarkan Uni Soviet yang komunis dan mencoba mengikuti sistem kapitalisme Amerika.
 

“Namun kapitalisme juga hampir bangkrut karena ada goncang-goncangan ekonomi Amerika yang tidak henti,” ujar mantan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) I Universitas Hasanuddin itu.

Ayah tiga anak yang dilahirkan di Majene 6 November 1939 itu mengatakan, saat ini dunia sedang mencari alternatif guna menemukan sistem perekonomian yang tidak menimbulkan kegoncangan dan ketimpangan. 

Banyak negara yang kecewa dengan sistem kapitalisme yang terus membingungkan, sehingga banyak negara mulai melirik dengan munculnya ekonomi syariah yang memiliki keunggulan dan tidak menimbulkan ketimpangan.

“Ekonomi syariah berprinsip bahwa di dalam harta orang karya terdapat sebagian hak orang miskin, sehingga sekarang orang mulai banyak mengintip ekonomi Islam,” kuncinya.

Humas UCM M Dahlan Abubakar menjelaskan, dalam kuliah umum ini tampil tiga penanya yaitu, Nurhasanah, mahasiswa baru asal Bulukumba yang mengikuti kegiatan secara luring dan Alfred Kase yang menjabat Kepala Lembaga Penelitian di NTT dan Naimuddin Nur, mahasiswa baru Ekonomi Syariah yang mengikuti kuliah umum secara daring dari Ternate Maluku Utara. (*).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved