Pesona Desa Maros
Pemdes Toddopulia Bersama Jelajah Wisata Amure Telusuri Sumber Mata Air Asin di Gua Manrepo
Perjalanan Pemdes Toddopulia menelusuri Gua Manrepo ini membuahkan hasil. Mereka menemukan dua titik sumber air yang mengalir keluar dari Gua Manrepo.
Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Ada fenomena yang tak biasa pada air yang mengalir keluar dari Gua Manrepo.
Menurut pengakuan warga setempat, air itu kadang-kadang terasa asin.
Padahal Gua Manrepo yang terletak di Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan itu bukanlah kawasan pesisir yang dekat dengan air laut.
Rasa penasaran inilah yang membawa Pemdes Toddopulia bersama Crew Jelajah Wisata Amure melakukan penelusuran ke dalam Gua Manrepo untuk mencari sumber mata air asin itu.
Perjalanan dimulai dengan mengendarai motor menyusuri hutan bambu menuju Gua Manrepo.
Desa Toddopulia memang terkenal dengan kawasan hutan bambunya. Sejauh mata memandang hanya terlihat pohon bambu yang tumbuh lebat.
Trek jalan yang bergelombang membuat crew harus sesekali turun untuk mendorong motor.

Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki memasuki hutan bambu lebih dalam lagi.
Suasana hutan begitu sunyi hingga suara gesekan bambu dan desis dedaunan yang diterpa angin bisa terdengar jelas.
Berkas cahaya yang masuk melalui celah dedaunan membentuk pola bayangan daun yang menambah pesona hutan bambu.
Beberapa pohon bambu yang tumbang ke jalan tidak menghalangi crew untuk melanjutkan perjalanan.
Tak berapa lama, Pemdes Toddopulia bersama Crew Jelajah Wisata Amure pun tiba di mulut gua.
Sebelum memasuki gua, tak lupa mereka berdoa bersama membaca Al-fatihah agar perjalanan ini diridhoi dan diberkati.

Perjalanan memasuki gua dipandu oleh Pak Rama, salah satu penduduk desa, didampingi Kepala Desa Toddopulia, Andi Abbas.
Mereka memasuki gua yang gelap dan lembab hanya dengan mengandalkan sumber pencahayaan dari senter.
Di langit-langit gua terdapat banyak stalaktit yang sesekali meneteskan air.
Semakin masuk ke dalam, jalan semakin sempit dihimpit stalagmit dan stalaktit. Terkadang crew terpaksa memanjat agar bisa lewat.
Baca juga: PNUP Gaet Desa Nisombalia Sebagai Desa Binaan Pengembangan Wisata Pantai Kuri Caddi
Mereka juga harus hati-hati ketika berjalan karena batuan di dalam gua cukup licin.
Semakin jauh ke dalam, banyak ditemukan kelelawar yang bertengger memenuhi langit-langit gua. Mereka beterbangan saat cahaya senter menyorot mereka.
Kelelawar yang mendiami Gua Manrepo ini adalah jenis kelelawar pemakan serangga, sehingga mereka tidak berbahaya.

Perjalanan Pemdes Toddopulia bersama Crew Jelajah Wisata Amure menelusuri Gua Manrepo ini membuahkan hasil.
Mereka menemukan dua titik sumber air yang mengalir keluar dari Gua Manrepo.
“Ada dua titik sumber air dari gua tersebut yang airnya mengalir keluar. Ketika musim hujan airnya tidak asin, namun ketika musim kemarau, air yang keluar itu agak-agak asin” ungkap Andi Abbas, Kepala Desa Toddopulia dalam wawancaranya bersama Crew Jelajah Wisata Amure.
“Kemudian ada titik yang satu itu, konon kabarnya orang-orang tua dulu mengatakan itu sumber mata air yang kita pakai untuk dikonsumsi sehari-hari” lanjut Andi Abbas.
Perjalanan ini telah didokumentasikan dan diunggah dalam akun Youtube AGtV Online Channel Inspirasi Hukum dan Berita (29/08/21).
Dalam video yang diunggah tersebut, Crew Jelajah Wisata Amure juga mengajak anggota DPR RI agar berkunjung ke Gua Manrepo.
Baca juga: Pemdes Pa’bentengang Gelar Musyawarah Untuk Menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2022