UIM
FKIP UIM Tingkatkan Kulitas Pembelajaran Melalui Workhsop Learning Management System
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Makassar (UIM) mengawali perkuliahan dengan workshop Learning Management System
Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Makassar (UIM) mengawali perkuliahan dengan workshop Learning Management System (LMS).
Workhsop LMS dilaksanakan di gedung lantai 3 FKIP UIM, Jumat (17/9/2021).
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memaksimalkan proses pembelajaran yang dilingkup FKIP UIM.
Peserta dari workshop adalah dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pg-PAUD, dan PGSD.
Dekan FKIP UIM, Badruddin Kaddas mengatakan bahwa kegiatan ini digelar untuk memaksimalkan LMS yang ada di UIM.
Selain itu, juga untuk memaksimalkan proses pembelajaran yang dilakukan dosen dilingkup UIM.
"Adanya workhsop ini, diharapkan para dosen dapat menggunakan LMS yang telah disediakan kampus secara maksimal,” katanya via rilis ke tribun-timur.com.
“Hal itu penting untuk mewujudkan proses pembelajaran secara berkuliatas, baik secara daring maupun luring,” sambungnya.
Baddruddin Kaddas menambahkan bahwa LMS adalah sebuah hal yang wajib diketahui dan diaplikasikan oleh semua dosen di FKIP UIM.
Adapun tujuannya adalah mengembangkan proses pembelajaran yang lebih terstrukur.
UIM, sendiri, kata dia, sudah memiliki LMS dengan nama Naqrau.
“Tinggal dikembangkan secara maksmimal oleh para dosen, dan dengan adanya workhsop ini diharapkan semua dosen di FKIP UIM sudah menerapkan LMS Naqrau dalam Proses Pembelaran,” jelasnya.
Salah satu peserta workhsop, A. Rahman Syafar mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas dosen dalam mengembangkan proses pembelajaran yang dilaksanakan saat ini.
Menurutnya, pemahaman dosen terhadap LMS sangat penting.
“Workhsop ini dapat membantu dosen dalam megembangkan pembelajaran yang lebih bervariasai dalam mewujudkan pembelajaran yang lebih berkualitas,” pungkasnya. (*)