Penanganan Covid
Update BOR Isolasi Covid-19 di Makassar, Asrama Haji Sudiang Masih Rawat 26 OTG
Berikut update Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi yang ada di Makassar per Kamis (16/9/2021) pagi.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berikut update Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi yang ada di Makassar per Kamis (16/9/2021) pagi.
Dilansir data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel yang dikirimkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel, Husni Thamrin di grup WhatsApp Berbagi Informasi Covid-19.
Untuk di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) Sulsel di Asrama Haji Sudiang dari 1.500 tempat tidur (TT) yang disediakan hanya 26 TT yang terisi.
Sementara FIT Sulsel di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) terisi sekitar 7 TT dari 150 TT yang disediakan.
Sedangkan di Balai Besar Pelatihan (BBPK) Makassar yang diinisiasi Tim Bantuan Medis FK Unhas terisi 24 TT dari 80 TT yang disediakan.
Sementata di Isolasi Apung ada 450 TT yang disediakan Pemkot Makassar. Namun angka keterisian tak terinput.
Artinya, total TT yang terisi dari 3 fasilitas isolasi yang terdata tersebut sekitar 57 orang atau 3,29 persen dari total kapasitas 1.730 TT.
Terkait kasus aktif di Sulsel, sudah di bawah 5 ribu kasus, tepatnya di angka 2.668 kasus aktif atau 2,48 persen dari total pasien terkonfirmasi Covid-19 di angka 107.389 orang.
Angka itu ternyata di atas rerata angka nasional yang hanya 84.963 kasus aktif atau 2 persen dari total terkonfirmasi 4.178.164 orang.
Meski demikian presentase angka pasien sembuh di Sulsel di atas rerata nasional, yakni 95,51 persen atau 102.569 orang.
Sementara nasional hanya 94,6 persen atau 3.953.519 orang.
Pun dengan presentase angka kematian di Sulsel hanya 2 persen atau 2.152 orang.
Angka itu di bawah rerata nasional sekitar 3,3 persen atau 139.682 orang.
Terkait jumlah testing di Sulsel, sudah mencapai 817.812 spesimen. Per 16 September hanya 5.028 spesimen yang diuji.
Di mana posivity rate-nya di angka 3,82 persen. Angka itu di bawah batas aman menurut WHO 5 persen ke bawah. (*)