Pesona Desa Maros
Wujudkan Pemulihan Ekonomi Masyarakat, RKP Desa Salenrang Tahun 2022 Berbasis SDGs dan Inklusi
Sebagai salah satu destinasi wisata yang memiliki daya tarik objek wisata alam yang eksotik, Desa Salenrang adalah salah satu desa yang diunggulkan.
Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Suryana Anas
Laporan Sumantri Lira
Sekretaris Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Salenrang telah menyelenggarakan Musyawarah Desa (Musdes) penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Tahun 2022, pada Selasa (7/9/2021).
Musyawarah tersebut juga sekaligus membahas Daftar Usulan RKP Desa (DU - RKP Desa) Tahun 2023 yang berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) dan Inklusi.
Agenda tahunan itu berlangsung di Aula Kantor Kepala Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Musdes dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Kabupaten Maros, Drs. H. Husair.
Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa penyusunan RKP Desa tahun 2022 dan DU - RKP Desa tahun 2023 harus berbasis SDGs dan bersifat Inklusi.
Kadis PMD juga mengharapkan pemerintah dan masyarakat peserta musdes yang memiliki hak suara agar benar-benar memperhatikan program kegiatan prioritas yang dapat mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta pendapatan asli desa.
Program yang dimaksud seperti peningkatan penyediaan air bersih dan sanitasi, mendorong UMKM dan produk lokal desa, termasuk peningkatan peran BUMDes dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.
“Sementara dalam pemanfataan potensi wisata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kita harus belajar dari kandasnya desa wisata Rammang-Rammang Salenrang di tahap 100 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (AWDI) tahun 2021. Masih banyak hal yang harus kita perbaiki dan sempurnakan ke depan.” himbau Drs. H. Husair selaku Kadis PMD.
Sebagai salah satu destinasi wisata yang memiliki daya tarik objek wisata alam yang eksotik, Desa Salenrang adalah salah satu desa yang diunggulkan untuk berkiprah di Nasional.
Hal ini karena posisi Desa Salenrang yang strategis berada pada jajaran Geopark Maros Pangkep dan ada Wisata Rammang-Rammang yang sudah mendunia.
“Oleh karena itu beberapa kekurangan yang ada sekarang harap diperhatikan pada musyawarah ini, termasuk potensi-potensi pendukung yang lain perlu dikembangkan untuk mensupport wisata Rammang-Rammang.” lanjut Kadis PMD yang beberapa tahun terakhir banyak membantu dalam hal pengembangan Desa Salenrang.

Peserta Musdes yang berjumlah 46 orang itu juga dihadiri peserta penuh, peserta peninjau dan undangan.
Adapun peserta penuh merupakan utusan dari unsur BPD, Pemerintah Desa, dan delegasi dusun sebagai representasi Ketua RT dan warga miskin, serta perwakilan kelompok perempuan, lembaga kemasyarakatan desa, dan tokoh agama/tokoh masyarakat.
Sedangkan peserta peninjau adalah instansi dan unsur terkait yang diundang, terdiri dari masyarakat (bukan peserta penuh), Dinas PMD, Camat Bontoa, pendamping desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Pemerintah Desa Bonto Mate’ne Mulai Persiapkan RKP Desa Tahun 2022
Musdes tahun ini mengusung tema “Dengan Penyusunan RKP Desa Tahun 2022 dan DU-RKP Desa Tahun 2023 berbasis SDGs dan Inklusi Kita Wujudkan Pemulihan Ekonomi Masyarakat Menuju Desa Mandiri, Sejahtera dan Religius.”
Tema ini merupakan bagian dari tujuan penyusunan RKP Desa, yakni untuk menyediakan perencanaan tahunan desa dalam upaya mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
Serta tercapainya pemanfaatan potensi desa secara maksimal, efisien dan efektif dalam pembangunan desa menuju desa yang maju, mandiri dan sejahtera.
Dalam sambutannya, Camat Bontoa Andi Armansyah Amiruddin juga menyampaikan agar penyusunan RKP Desa dan DU-RKP Desa Salenrang bersifat inklusi dan partisipatif.
Beliau berharap semua aspirasi masyarakat dapat diperhatikan agar mereka merasa ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kegiatan yang telah direncanakan bersama.

Agenda Musdes tahun ini diantaranya penjelasan BPD Salenrang terkait aspirasi dan isu yang berkembang dalam masyarakat dan pemaparan Kepala Desa Salenrang tentang rencana prioritas kebijakan pembangunan desa.
Berdadasarkan pemaparan Syahrir selaku Kepala Desa Salenrang, masih ada beberapa pembangunan fisik (infrastruktur) tahun 2019 dan 2020 yang belum rampung arena keterbatasan anggaran.
Khususnya jalan desa dan jalan tani sebagai akses mobilitas warga dan jalan produksi.
Alasan jalan desa dan jalan tani diprioritaskan karena wilayah Desa Salenrang terluas dari 8 desa 1 kelurahan yang ada di kecamatan Bontoa.
“Selain itu, kita juga memiliki potensi lahan pertanian dan tambak yang jalur produksi” papar Syahrir.
Demikian juga dengan peningkatan jalan Lantang – Karunrung – Pute yang menjadi jalan alternatif yang nyaman dan aman bagi warga sehingga perlu mendapat perhatian.
Terkait pembangunan sarana dan prasarana penyediaan air bersih dan sanitasi, pada tahun 2021 Pemdes telah menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk mencapai instalasi jaringan pemipaan air bersih.
APBDes pokok telah dianggarkan sebesar Rp500.000.000,- namun karena kebijakan refocusing alokasi penanganan PPKM Mikro, dana harus dipangkas menjadi Rp450.000.000,-.
Pemdes juga mendapatkan anggaran HID (Hibah Insentif Desa) tahun 2021 sebesar Rp245.000.000,- dan anggaran Aspirasi Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 untuk pembangunan Reservoir dan pemipaan sekitar Rp700.000.000,-.
“Jadi alokasi anggaran untuk penyediaan air bersih dari APBDes tahun 2022 saya kira tidak sebesar tahun ini, meskipun tetap menjadi prioritas kebijakan pembangunan desa” jelas Syahrir.

Satu lagi yang menjadi prioritas pembangunan adalah kegiatan sanitasi di RT 1 Dusun Panambungan.
Bagaimana tidak, pemukiman yang ada di perkampungan ini sangat kumuh dan kotor, terutama pada musim hujan.
Dalam bidang pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, rencana prioritas kebijakan pembangunan Pemerintah Desa Salenrang adalah pembinaan generasi muda.
Desa Salenrang membentuk karang taruna dan perpustakaan desa untuk peningkatan minat, bakat, serta literasi agar generasi muda dapat berkreasi dan berinovasi.
Sedangkan pada sektor keagamaan dan kebudayaan, pada tahun 2020 kemarin Pemdes telah membentuk lembaga adat dan budaya masyarakat Salenrang.
Adapun untuk tahun 2021, Pemdes mencanangkan Kampung Peradaban Massaloeng di dusun Salenrang sebagai pusat desa pemajuan kebudayaan.
Dalam rangka pemajuan kebudayaan, tahun 2021 Desa Salenrang telah melakukan temu kenali (identifikasi) potensi budaya desa dan lokakarya penyusunan Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa (DPKD).
“Harapannya dapat disinkronkan dengan perencanaan pembangunan desa, termasuk dalam penyusunan RKP Desa tahun 2022 dan DU-RKP Desa tahun 2023. Sehingga pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal desa dapat dimanfaatkan sebagai jati diri dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Salenrang” harap Kepala Desa Salenrang menutup paparannya.
Agenda musyawarah dilanjutkan dengan diskusi kelompok / FGD pencermatan ulang dokumen RPJM Desa, serta menyepakati dan menetapkan program kegiatan prioritas RKP Desa tahun 2022 dan DU-RKPDesa tahun 20223 hasil pencermatan ulang dokumen RPJMDesa.
Terakhir, pembentukan tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan, serta penandatanganan Berita Acara musyawarah penyusunan RKP Desa.
Berita acara memuat kesepakatan hasil musyawarah desa yang menjadi keputusan akhir musyawarah diserahkan kepada tim penyusun sebagai salah satu pedoman penyusunan Rancangan Dokumen RKPDesa tahun 2022 dan DU-RKP Desa tahun 2023.
Baca juga: Gelar Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan, Desa Pucak Akan Jadi Kampung Inseminasi Buatan