Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Kampus

Ciptakan Generasi Emas, Kementan Tingkatkan Kualitas Publikasi Jurnal dan HaKI

Kewajiban penelitian dan publikasi ilmiah sudah jadi bagian dari setiap proses kenaikan jabatan fungsional akademik. 

Editor: Hasriyani Latif
Polbangtan
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menyelenggarakan Workshop Hak atas Kekayaan Intelectual (HaKI) dan Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi di Hotel Remcy Makassar, Senin-Selasa (13-14/9/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Publikasi ilmiah dalam jurnal bereputasi internasional sudah menjadi kewajiban dan tuntutan dari pemerintah yang harus dipenuhi oleh setiap Dosen.

Hal ini sebenarnya sudah sejalan dengan tridharma perguruan tinggi, khususnya unsur penelitian.

Kewajiban penelitian dan publikasi ilmiah sudah jadi bagian dari setiap proses kenaikan jabatan fungsional akademik. 

Untuk mendorong dosen dan PLP dalam meningkatkan penulisan karya ilmiah, Kementerian Pertanian, melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menyelenggarakan 'Workshop Hak atas Kekayaan Intelectual (HaKI) dan Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi', di Hotel Remcy Makassar, Senin-Selasa (13-14/9/2021).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan transformasi pendidikan di sektor pertanian belumlah maksimal apabila hanya menyangkut kelembagaan.

"Ada empat faktor yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi, seperti pengembangan keterampilan yang menyatukan intelektual sistem dengan manajemen praktis," katanya.

Empat faktor itu adalah penentu keberhasilan pendidikan vokasi.

Faktor pertama adalah karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh.

Kedua, kompetensi maka Polbangtan dan SMKPP harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerjasama dengan orang lain. 

Ketiga, memiliki sifat kritis baik pada dirinya, dengan lingkungan dan semua masalah yang dihadapi namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan. 

“Faktor keempat adalah berfikir kreatif untuk berinovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital,” tutur Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan sebuah jurnal bisa terus konsistensi publish dan harus disupport oleh para penulis yang mengirimkan naskah atau artikel-artikel hasil risetnya. 

"Diharapkan kerjasama dan kerja keras setiap pengajar dalam membuat jurnal,” ungkap Dedi.

Abdul Azis, ketua panitia 'Workshop Hak atas Kekayaan Intelectual (HaKI) dan Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi', menyampaikan dalam laporannya bahwa peserta yang ikut dalam Hak Kekayaan dan Intelektual dan Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi sebanyak 65 orang berasal dari Dosen, Calon Dosen, PLP dan calon PLP Polbangtan Gowa

Materi yang disajikan di antaranya Optimalisasi Luaran Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Strategi Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi, Kiat dan Strategi Perlindungan Hak atas Kekayaan Intelectual dan Paten dan Teknik Penyusunan Draft.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved