Universitas Hasanuddin
Ini 5 Kunci Strategi Pembangunan Infrastruktur, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Buka-bukaan di Unhas
Tampil membawakan Orasi Dies Natalis Universitas Hasanuddin, Menteri Basuki beberkan Kecepatan dan Inovasi, Kunci Strategi Pembangunan Infrastruktur
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka-bukaan tentang strategi pembangunan infrastruktur di Indonesia yang dinilai cepat dan tepat.
Hal itu diungkapkan Basuki Hadimuljono saat tampil membawakan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-65 kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Jumat (10/9/2021) lalu.
Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur terus dikejar agar daya saing bangsa semakin meningkat serta memacu pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional.
"Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur untuk menjawab tantangan masa depan yang terus berubah sangat cepat dan dinamis dipicu oleh revolusi teknologi," kata Basuki Hadimuljono.
Sehingga, lanjut Basuki, pembangunan infrastruktur harus adaptif dan berevolusi mengikuti perubahan zaman dan bertransformasi menyesuaikan kebutuhan dan memberikan dampak berkelanjutan pada kehidupan masyarakat.
Lebih jauh, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan tuntutan kebutuhan infrastruktur dan target penyelesaian pembangunan menjadi tidak ringan di tengah Pandemi Covid-19.
Karena itu, kata Basuki, dibutuhkan kecepatan dan inovasi dalam setiap tahapan pembangunan infrastruktur.
Mulai dari pengambilan keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan semua proyek infrastruktur yang dicanangkan pemerintah.
Kecepatan diperlukan mengingat stok infrastruktur yang tertinggal jauh dari negara lain.
"Saat ini tidak lagi yang besar mengalahkan yang kecil, namun yang cepat akan mengalahkan yang lambat," kata Basuki pada upacara Dies Natalis Ke-65 Universitas Hasanuddin itu.
Nah, untuk mengejar pembangunan, Kementerian PUPR menerapkan 5 strategi untuk memastikan kecepatan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
Pertama, penyusunan program-program kegiatan dilaksanakan secara tersistem (sistemik), dengan baik dan fokus.
"Tersistem yang dimaksud tidak hanya terkait siklus pembangunan, mulai dari Survey, Investigasi Desain, Land Acquisition, Pelelangan, Konstruksi, Operasi and Pemeliharaan atau kita kenal dengan SIDLACOM,
"Namun yang juga sangat penting adalah memastikan agar semua infrastruktur yang dibangun bisa berfungsi dengan baik dan memberikan outcome (manfaat), sesuai rencana," tutur Basuki.
Ambil Keputusan Cepat dan Berani
Strategi kedua adalah pengambilan keputusan yang cepat dan berani mengambil resiko.
Menteri Basuki mencontohkan dalam persiapan penyelenggaraan Asian Games pada tahun 2018 lalu.
Saat itu Indonesia sebagai tuan rumah harus membangun berbagai venue olahraga dengan standar internasional dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun yang diberikan oleh Asian Games Committee.
"Dengan keputusan cepat didasarkan atas sumberdaya dan risiko yang dikelola dengan baik, kita bersyukur penyelenggaraan Asian Games 2018 berhasil berjalan dengan lancar dan sukses," ujar Menteri Basuki.
Selanjutnya strategi ketiga dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur didukung oleh team work yang solid dan irama kerja Rock and Roll.
Artinya para penyelenggara infrastruktur harus memiliki karakter yang kuat, berani, dan berjiwa seni.
"Kuat berarti kompeten dan profesional, kalau berani pasti karena berintegritas dan cepat dalam mengambil keputusan, serta berjiwa seni untuk mengembangkan kemampuan melakukan inovasi dan improvisasi," jelasnya.
"Yang terakhir dan harus adalah Akhlakul karimah berarti keberadaannya dapat memberi manfaat dan rasa nyaman bagi lingkungan. Smart is a must, but not sufficient," kata Menteri Basuki.
Keempat, pengawasan pembangunan dilakukan dengan detail dan konsisten secara berjenjang mulai tingkat pengawas hingga Menteri, bahkan Presiden, terutama untuk infrastruktur strategis yang menjadi prioritas nasional.
Kelima, Kementerian PUPR selalu memastikan dan menjamin infrastruktur yang dibangun di Indonesia mulai dari desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan sesuai standar-standar yang berlaku.
Dibutuhkan Peran Inovasi
Seiring dengan kecepatan, pembangunan infrastruktur juga membutuhkan peran inovasi agar memberikan nilai tambah dan sisi lain yang lebih humanis.
Inovasi salah satunya sangat ditentukan oleh jiwa seni perencananya yang mempengaruhi imajinasi dan daya ciptanya yang dilanjutkan oleh para insinyur.
"Berbagai desain infrastruktur yang spektakuler diawali dari artist drawing yang menjadi dasar para insinyur bekerja," kata Menteri Basuki.
"Berbagai inovasi dengan seni dalam pembangunan infrastruktur publik juga dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat dan mampu menggugah rasa memiliki untuk merawat dan menjaga infrastruktur tersebut," lanjutnya.
Menteri Basuki juga mengajak kepada seluruh mahasiswa Universitas Hasanuddin untuk selalu belajar mengikuti perkembangan zaman.
Apalagi perubahan menuntut mahasiswa semakin dinamis, penuh tantangan dan persaingan agar menjadi insan yang merupakan a part of solution bukan a part of problem.
Pada kesempatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menerima penghargaan sebagai tokoh peduli Universitas Hasanuddin.
Turut hadir dalam acara, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR T. Iskandar.
Lalu Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan. Endra S. Atmawidjaja.
Tampak pula Ketua Ikatan Alumni FT Unhas yang juga Direktur PT Nindya Karya Haedar A Karim, Direktur Utama PT Wijaya Karya Agung Budi Waskito, Direktur Utama PT indah Karya Muhammad Sapri Pamulu dan Anggota LPJK Syarief Burhanuddin.
Selain itu juga hadir Kepala Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan Hariyono Utomo, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Adenan Rasyid, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Sulsel Muhammad Insal. (*)