Kata-kata Terakhir Ade Irma Suryani Putri Jenderal AH Nasution Korban di Malam G30S/PKI, Memilukan
Pada malam itu, AH Nasution menjadi sasaran utama dari pasukan bersenjata yang datang ke rumah. Namun, ia berhasil melarikan diri
Ade Irma terkena tembakan.
Johanna akhirnya menghampiri mereka.
Dia memeluk Ade Irma yang bercucuran darah dan pergi menjauh.
Setelah itu, Johanna kemudian meraih telepon untuk menghubungi Mayjend Umar Wirahadikusumah.
Namun sambungan telepon diputus, dan Johanna akhirnya bertemu dengan Tjakrabirawa yang mencari AH Nasution.
"Pak Nasution sudah 2 hari tidak di rumah!" kata Johanna kepada Tjakrabirawa.
Tjakrabirawa pergi, Johanna kemudian membawa Ade Irma ke RSPAD, meminta agar Yanti bersembunyi.
Beberapa jam kemudian, Yanti menyusul Johanna dan Ade Irma ke RSPAD.
"Saya lihat adik saya di situ, sudah berdarah-darah. Terus saya lihat dia, saya menangis, dia bilang, 'Kakak jangan menangis'. Terus dia tanya sama ibu saya, 'Mama, kenapa Ayah ditembak?' Itu yang terakhir saya lihat," kenang Yanti di hari meninggalnya sang Adik, Ade Irma Suryani.
Ada sekitar tiga peluru menembus punggung si kecil Ade Irma.
Setelah menjalani operasi, lima hari kemudian ia dipanggil Sang Maha Kuasa.
Kini, kediaman A.H Nasution telah dijadikan Museum Jenderal Besar AH Nasution.
Museum itu berisi diorama peristiwa pada malam mencekam tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kata-kata Terakhir Ade Irma Suryani, Putri Kecil AH Nasution Korban G30S, Akhir Hidupnya Memilukan