Tribun Edukasi
Cara Menghitung Tarif Listrik Harus Dibayar Setiap Bulannya
Apalagi penggunaan listik bisa memudahkan berbai pekerjaan rumah tangga, perkantoran hingga industri.
TRIBUN-TIMUR.COM - Listrik sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat di era modern ini.
Apalagi penggunaan listik bisa memudahkan berbai pekerjaan rumah tangga, perkantoran hingga industri.
Penggunaan listrik setiap rumah tangga juga berbeda-beda.
Listrik juga menjadi indikator tingkat prekonomian seseorang.
Menurut Halvorsen dalam buku Residential Demand for Electric Energy (1975) variabel ekonomi yang memengaruhi permintaan enerhi listrik rumah tangga adalah pendapatan dan harga atau tarif listrik.
Pendapatan rumah yang tinggi memberikan kemampuan untuk membeli alat-alat elektronik yang tinggi pula, membuat pemakaian listrik semakin besar.
Menurut R. P. Wilder dan John F. Willenborg dalam Residential Demand for Electricity: A Consusmer Panel Approach (1975) konsumsi energi listrik tergantung pada stol atau keberadaan/ketersediaan peralatan-peralatan listrik dan intensitas penggunaaan peralatan-peralatan listrik tersebut dalam rumah tangga.
Rumah tangga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah cenderung memiliki alat listrik yang tidak terlalu banyak.
Sedangkan rumah tangga yang memiliki kondisi ekonomi menengah ke atas cenderung memiliki alat listrik yang lebih banyak.
Rumah yang lebih besar juga membutuhkan lampu yang lebih banyak untuk penerangan dibanding dengan rumah yang lebih kecil.
Otomatis, konsumsi listrik rumah yang besar, lebih banyak dibanding dengan rumah yang lebih kecil. Satuan besaran pemakaian listrik adalah kWh yaitu satuan energi dengan besaran kilowatt per jam.
Berdasarkan situs European Commision, satu kilowatt jam setara dengan daya tetap satu kilowatt yang berjalan selama satu jam dan setara dengan 3,6 juta joule atau 3,6 megajoule.
Cara menghitung kWh
Dilansir dari Lifepal, ada yang 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, 4.400 VA, 5.500 VA, dan 6.600 VA ke atas.
Tarif listrik pun dibedakan untuk beberapa golongan. Golongan 900 VA dikenakan Rp 1.352 per kWH, sementara untuk yang 1.300 VA-5.600 VA ke atas tarifnya Rp 1.467,28 per kWH Untuk menghitung kWh, kita harus melihat besar daya yang digunakan dalam perangkat elektronik.
Misalnya dalam suatu rumah terdapat lima buah lampu, yang masing-masing memiliki daya 10 watt dan menyala selama 12 jam sehari.
Total daya 10 lampu selama 1 hari: 10 watt x 12 jam = 120 watt
Total daya 10 lampu selama 30 hari: 120 watt x 30 = 3.600 watt
Besaran watt dapat diubah ke kWh dengan membaginya perseribunya maka 2.600 watt : 1000 = 2,6 kWH dalam sebulan untuk satu lampu.
Jika menggunakan listrik rumah 900 VA, maka biaya listrik yang harus dibayar untuk 10 lampu tersebut adalah 2,6 kWh x Rp 1.352 = Rp 3.515.
Lalu bagaimana jika dalam suatu rumah tersebut selain 10 lampu, ada juga 1 buah mesin cuci 150 watt dengan penggunaan 1 jam sehari, dua buah televisi 50 watt dengan penggunaan 4 jam sehari, dan satu buah kulkas 100 watt dengan penggunaan 24 jam sehari?
Jawabannya: Total daya mesin cuci: 150 watt x 1 jam x 30 hari = 4.500 watt
Total daya dua televisi: 2 x (50 watt x 4 jam x 30 hari) = 2 x 6000 watt = 12.000 watt
Total daya kulkas: 100 watt x 24 jam x 30 hari = 72.000 watt
Total daya dalam rumah: daya lampu + daya mesin cuci + daya televisi + daya kulkas
=2.600 watt + 4.500 watt + 12.000 watt + 72.000 watt
=91,100 watt/ 1.000
=91,1 kWh Total biaya listrik yang harus dibayar: 91,1 x Rp 1.325 = Rp 120.707,5 yang harus dibayar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indikator Besaran Pemakaian Listrik