Polri
Putri Kuli Panggul Kini Banggakan Orangtua, Briptu Era Septiana Jadi Pasukan PBB di Afrika
Salah satu Polwan yang berprestasi sehingga berangkat jadi Pasukan Perdamaian PBB adalah Briptu Era Septiana. Ia bertugas di Sudan, Afrika.
TRIBUN-TIMUR.COM- Polisi tidak hanya bertugas di dalam negeri.
Kepolisian Republik Indonesia atau Polri juga mengirimkan polisi dalam Pasukan Perdamaian PBB.
Salah satu pemimpinnya adalah Brigjen Pol Krishna Murti.
Seorang perwira tinggi Polri yang sejak 21 Juli 2017 mengemban amanat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri.
Krishna, merupakan lulusan Akpol 1991 ini berpengalaman di bidang Reserse.
Polisi wanita pun ikut dalam Pasukan Perdamaian PBB.
Baca juga: AKP Jubelina Wally, Sosok Polwan Penjaga Perbatasan di Papua-Papua New Guinea
Salah satu yang menarik perhatian publik akhir-akhir ini adalah Briptu Era Septiana.
Briptu Era Septiana adalah Polisi Wanita memegang prinsip dalam kesuksesan adalah hak semua orang, bukan hanya monopoli dari kaum berada tanpa terkecuali.
Tidak ada yang membatasi kesuksesan kecuali orang itu sendiri.
Berani untuk memulai dan menghadapi halangan, bekerja keras serta tekun berdoa siapa saja bisa meraih cita-cita.
Briptu Era Septiana adalah seorang anak buruh panggul dan penjual sayur yang berhasil menjadi Polwan.
Siapa sangka, dengan paras cantik dan kulit putih ternyata dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Sehingga, ia dipercaya mengemban tugas perdamaian dunia untuk bergabung dalam Kontingen Satuan Tugas Garuda Bhayangkara II Formed Police Unit (FPU) XII UNAMID yang ditugaskan di El Fasher, Sudan, Afrika Bagian Utara.
Baca juga: Kisah Tivany Agustina, Dulu Urakan dan Bertato, Kini Jadi Polwan dan Berhijab
Gadis kelahiran Batam, 31 Agustus 1995 ini tak menyangka dirinya akan berkarir di dunia Polri, sebab menjadi Polwan bukanlah cita-citanya.
Maklum dia bukan berasal dari keluarga kaya, Era hanyalah anak dari pasangan Adenan Hasan seorang sopir sekaligus buruh panggul harian di Jebus, Bangka Barat dan Inem S seorang penjual sayur rumahan.