Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Imbang Lawan 10 Pemain Arema FC, Syamsudin Umar: Permainan Cepat dari Sayap Belum Terlihat

Padahal, Arema hanya bermain 10 pemain sejak menit awal pertandingan usai Jayus Hariono mendapatkan kartu merah.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Dok Pribadi
Pengamat dan eks pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARPSM Makassar hanya bermain imbang saat melawan Arema, Minggu (5/9/2021).

Padahal, Arema hanya bermain 10 pemain sejak menit awal pertandingan usai Jayus Hariono mendapatkan kartu merah.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat ini berlangsung sengit.

Kedua kesebelasan menampilkan pemain terbaik. Tempo permainan pun sangat cepat.

Anak asuh Milomir Seslija menguasai penuh jalannya pertandingan. Di lain sisi Eduardo Almeida memanfaatkan serangan balik cepat.

Namun, PSM maupun Arema harus puas berbagi satu poin usai bermain imbang 1-1 selama 90 menit pertandingan. 

Arema unggul lebih dulu melalui penalti Hanif Syahbandi di menit 21.

Dua menit berselang berhasil disamakan oleh PSM lewat sepakan kaki kiri Ilham Udin Armaiyn.

Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar menilai permainan PSM Makassar lawan Arema sudah cukup bagus.

Namun, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.

Apa lagi persiapan PSM dalam menghadapi kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini tidak pernah melakukan uji coba dengan tim selevel.

“Saya melihat  PSM tampil cukup bagus. Yang harus kita lihat ini bahwa memang PSM dari awal persiapannya tidak melakukan uji coba dengan tim sepadan, sehingga ada beberapa yang saya lihat perlu pembenahan setelah pertandingan lawan Arema,” katanya melalui sambungan telepon, Senin (6/9/2021).

Ia menyebut, lini pertahanan sudah cukup bagus. Pemain bertahan PSM telah berani ikut membantu penyerangan.

“Ketika menyerang, pemain bertahan PSM telah ikut. Mereka membantu lini tengah dan lini serang. Tapi perlu diingat kalau  kita menyerang pasti akan diserang. Itu harus dipikirkan dan diwaspadai,” sebutnya.

Untuk lini tengah PSM juga sudah bagus. Skuad Laskar Pinisi berhasil mendominasi lapangan tengah yang diisi oleh Rasyid Bakri, Sutanto Tan dan Wiljan Pluim. Ditambah Anco Jansen yang ikut membantu.

“Mereka mampu mengatur ritme permainan. Bagaimana bertahan maupun menyerang,” ucap pria akrab disapa Pak Syam ini.

Hanya saja, permainan cepat dari  sisi kanan dan kiri penyerangan PSM yang dianut selama ini belum terlalu tampak menurut pelatih yang membawa PSM juara di musim 1999-2000 ini.

“Saya melihat permainan yang dianut oleh PSM selama ini, kecepatan di sisi kanan dan kiri belum terlalu tampak,” ungkapnya.

Bisa dilihat ketika PSM  melakukan penyerangan sudah bagus.

Dari lini pertahanan hingga ke lini tengah menguasai penuh jalannya pertandingan.

Namun di depan, tepatnya di garis 16 pemain bertumpuk, baik dari PSM maupun Arema.

Hal tersebut terjadi lantaran, penyerang sayap yang tadinya bermain di pinggir, lari masuk ke dalam.

“Penyerang sayap yang tadinya di pinggir lari ke sisi dalam juga. Striker juga bertumpuk di situ dengan second line, akhirnya padat. Sehingga passing-passing dari lapangan tengah bisa salah, tidak ada ruang karena padat. Kadang kalah kita tertahan oleh rekan sendiri. Banyak pemain berkumpul,” terang Syamsuddin Umar.

Dia menjelaskan, pertahanan yang rapat harus dibongkar untuk mendapatkan ruang di depan gawang.

Kecepatan yang dimiliki pemain sayap PSM harus jadi andalan. Agar pertahanan lawan tertarik ke luar untuk menghalau bola.

“Pemain sayap harus memberikan ruang di depan gawang sehingga keahlian dari Pluim dan Anco Jansen mampu dikeluarkan maksimal,” jelasnya.

Kemudian bek sayap kiri maupun bek sayap kanan PSM, tidak ada yang berani maju hingga ke garis terdepan.

Mereka begitu dapat bola, baru di lapangan tengah sudah diumpan ke depan.

“Bek sayap kiri dan kanan  baru di lapangan tengah bola langsung diangkat ke depan. Sudah terbaca sekali. Tidak ada yang mau langsung ke garis depan,” ujarnya.

“Tapi secara keseluruhan cukup bagus, kalau dibenahi ke depan akan lebih bagus lagi,” pungkas mantan Kadispora Sulsel ini.

Sekedar diketahui, sebelumnya PSM dikenal memiliki pemain lincah pada sektor sayap seperti Irsyad Aras dan M Rahmat.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved